Gubernur Sulsel-Kementerian Pertahanan Gelar Rapat Tertutup, Bahas Ini
Brigjen TNI Wahyu usai rapat dengan Sumarsono mengatakan bahwa rapat ini membahas banyak hal, diantaranya terkait keamanan
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan perwakilan Kementerian Pertahanan RI di Sulsel menggelar rapat tertutup di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (26/7/18).
Pertemuan antara Pj Gubernur Sulsel Sumarsono dan Kepala Perwakilan Kementerian Pertahanan (PKP) RI, Brigjen TNI Wahyu Agung terlihat sangat serius
Dalam pertemuan tersebut dibahas terkait pertahanan sipil.
Brigjen TNI Wahyu usai rapat dengan Sumarsono mengatakan bahwa rapat ini membahas banyak hal, diantaranya terkait keamanan dengan basis pengutan ideologi aparatur sipil negara.
"Jadi tadi kami membahas banyak hal. Beliau (Soni Sumarsono) sangat konsen terhadap pembinaan bela negara di Sulsel. Ia juga menawarkan suatu konsep bagaimana pembinaan bela negara sampai dengan gross root (akar rumput)," katanya.
Ia menjelaskan menghadirkan keamanan lewat bela negara para ASN ini hadir bukan karena kondisi negara tidak stabil, tapi karena untuk penguatan lagi.
Menurutnya bangsa Indonesia harus tetap memberi penguatan, sehingga Kementerian Pertahanan hadir untuk memberikan penguatan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam rangka bela negara.
"Kami siap bekerja untuk membantu pemerintah Sulsel, termasuk pengelolaan ruang wilayah pertahanan," jelasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Sumarsono menyebutkan bahwa penguatan bela negara ini sangat penting, pasalnya ada nilai-nilai kebangsaan yang ikut hadir dalam pertahanan ini.
Ia mengatakan, dalam menumbuhkan cinta tanah air, juga bisa dilakukan dan melalui baris berbaris, pendekataan lain adalah saat lagu Indoneisa Raya dikumandangkan misalnya, agar dinyanyikan dengan penuh penjiwaan, menghentikan aktvitas lain.
"Sikap bediri kita sebagai bentuk menghormati simbol negara," sebutnya.