Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kadis PSDA Bulukumba Bantah Tak Urus Bendungan Irigasi Bontomate'ne

Kerusakan di Bontomate'ne, kata dia, baru tahun ini, sehingga tidak mungkin langsung dianggarkan untuk dikerjakan

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Anita Kusuma Wardana
firki/tribunbulukumba.com
Bendungan Bontomate'ne di Desa Padang, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulsel, telah rusak dihantam banjir beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bulukumba, Andi Zulkifli Indra Jaya, bantah bahwa pihaknya tak mengurus bendungan irigasi di Dusun Bontomate'ne, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulsel.

Menurutnya, saat warga melakukan pengerjaan bendungan, Kamis (19/7/2018), Pemkab Bulukumba menyumbang bronjong di bendungan tersebut.

Selain itu, petugas lapangan PSDA juga turun langsung melakukan perbaikan dilokasi bendungan.

Kerusakan di Bontomate'ne, kata dia, baru tahun ini, sehingga tidak mungkin langsung dianggarkan untuk dikerjakan, paling lambat dianggarkan di perubahan nanti.

Tapi karena dalam kondisi darurat, PSDA memberikan bantuan bronjong.

"Jadi tidak benar, pemerintah cuek atas kerusakan bendungan itu, justru pemerintah ikut terlibat membantu," sanggah Andi Zulkifli.

Sebelumnya, petani telah melakukan pengerjaan bendungan sementara dari hasil swadaya.

Para petani mengumpulkan uang pribadinya untuk menyewa alat berat, berupa eskavator.

"Jadi kita kumpul uang, disesuaikan dengan luas sawah masing-masing, untuk sewa eskavator Rp 35 juta. Kalau pemerintah ditunggu, mati-mi padi baru diperbaiki," ujar salahsatu petani, H Tahang, di lokasi bendungan.

Uang pembayaran alat berat tersebut dicicil oleh warga dengan kesepakatan dua kali bayar, separuhnya dibayar saat masa pengerjaan dan sisanya setelah masa panen mendatang.

Menurut H Tahang, petani sangat berterima kasih jika pemerintah memperhatikan bendungan irigasi yang mengairi lahan persawahan dibeberapa desa dan kelurahan itu.

"Bagus lagi kalau diperbaiki. Asal jangan pas kita lagi kerja lahan. Bisalah kalau sudah panen," harap H Tahang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved