VIDEO: Diprotes Kontraktor, Ini Penjelasan Ketua LPSE Toraja Utara
Cidu bersama rekannya, akan menuntut tender dibatalkan jika belum ada peserta lainnya yang melakukan pembuktian.
Penulis: Risnawati M | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunToraja.com, Risnawati
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Puluhan kontraktor atau peserta lelang proyek memadati kantor Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Kantor Sekretariat Daerah Toraja Utara, Jl Sam Ratulangi No 1 Rantepao, Senin (16/7/2018).
Peserta lelang yang mengikuti proses tender 25 paket proyek irigasi itu melakukan aksi protes kepada panitia Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Toraja Utara.
Aksi protes yang dilaksanakan di ruang LPSE itu mempertanyakan mekanisme undangan yang diberikan kepada peserta lelang, serta merasa tidak puas dengan hasil pelelangan menggunakan metode passing grade 75 % sementara rincian bobot item dokumen teknis tidak diuraikan oleh Pokja.
Peserta lelang yang melakukan aksi itu menahan peserta lainnya yang akan melakukan pembuktian kepada panitia Pokja ULP.
Salahsatu peserta lelang, Cidu, mengatakan bahwa beberapa kontraktor yang ikut pelelangan paket irigasi merasa tidak puas dengan dokumen pelelangan yang dimasukkan.
"Ini menjadi bahan pertanyaan bagi kami, bagaimana mereka melakukan penilaian dokumen penawaran melampaui ambang batas yang ditetapkan sementara tidak ada bobot yang diberikan untuk item penawaran teknis," ujar Cidu.
Lanjutnya, ada beberapa peserta yang menduduki urutan pertama namun hingga detik ini mereka belum mendapatkan undangan sementara peserta lainnya sudah mendapatkan undangan.
"Ada lima perusahaan yang menduduki posisi pertama pada penawaran paket ini, namun belum mendapatkan undangan sampai saat ini, sementara urutan di bawahnya sudah mendapatkan undangan pembuktian teknis," jelasnya.
Cidu bersama rekannya, akan menuntut tender dibatalkan jika belum ada peserta lainnya yang melakukan pembuktian.
"Masa mereka melakukan pembuktian kepada peserta lainnya, sedangkan panitia tidak lengkap bahkan ketua LPSE saja tidak ada," tutupnya.
Sementara, salahsatu peserta lelang dari CV Balla Perkasa, Jendri mengeluhkan tidak adanya undangan yang diterima sementara perusahaannya yang mengupload penawaran.
"Saya juga heran, kenapa saya tidak diundang untuk pembuktian padahal cuma perusahaan saya yang mengupload dokumen penawaran di paket peningkatan jaringan irigasi di Alla Salu Tondon," terang Jendri.