DETIK-DETIK Lalu Muhammad Zohri Juara Dunia 100 Meter, Kalahkan Pelari AS dan Jamaika
Pada perhelatan yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Lalu Zohri, menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 10,18 detik.
Penulis: Sakinah Sudin | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Lalu Muhammad Zohri tetiba menjadi perbincangan di media sosial.
Hal tersebut lantaran Lalu Muhammad Zohri menjadi memenangkan kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di nomor 100 meter putra.
Pada perhelatan yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 10,18 detik.
Ia berhasil mengalahkan 7 finalis lainnya yang berasal dari Jamaika, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Afrika Selatan.
Baca: Luar Biasa! Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri Juara Dunia 100 Meter
Baca: VIDEO: Telkomsel Beri Hadiah MAXimal Nonton Piala Dunia di Pasgar
Tampak dalam video, Lalu Zohri tampak bingung untuk beberapa saat. Ia kemudian sujud syukur.
Butuh beberapa waktu untuk Lalu Zohri untuk menemukan bendera merah putih.
Video detik-detik Lalu Muhammad Zohri memenangkan kejuaraan itu banyak dibagikan di media sosial.
Baca: Juarai Liga Italia dalam 7 Tahun Terakhir, Mengapa Juventus Masih Butuh Cristiano Ronaldo?
Baca: Daftar Caleg PKB, Sekwan: Belum Ada Surat Pengunduran Diri Taufiq Zainuddin ke DPRD Sulsel
Salah satunya pemilik akun Made Supriatma.
"Ditengah perhatian orang tertuju pada Piala Dunia, seorang sprinter Indonesia meraih emas di kejuaraan dunia usia dibawah 20 tahun. Dia adalah Lalu Muhammad Zohri.
Ini sungguh mengagumkan dan membanggakan. Indonesia tidak dikenal sebagai tempat lahirnya pelari cepat. Satu-satu yang saya tahu, yang dimiliki Indonesia adalah sprinter-sprinter yang berlari keluar negeri setelah menggarong uang rakyat.
Sprinter Indonesia mengalahkan Jamaica dan Amerika Serikat, yang memang gudangnya para sprinter. Ini yang membuatnya luar biasa.
Namun ada satu kekuatiran saya. Atlet kita ini masih muda. Dan, saya tahu persis sifat kita sebagai bangsa yang sangat mudah kagum dan terbuai. Atlet seperti Zohri akan dihujani hadiah. Diundang kesana kesini. Dia akan dibikin menjadi selebriti.
Akhirnya dia lupa latihan. Politisi, media, dan masyarakat kitalah yang membuatnya menjadi tidak profesional. Semua orang mau mendompleng pada prestasi yang masih setengah matang ini.
Semoga kita rela membiarkan Zohri mengelola karirnya dengan baik. Dia perlu pendampingan. Dia perlu dijauhkan dari politisi dan artis-artis. Biarlah dia meniti prestasinya sendiri.
Kita perlu bercermin pada atlit-alit tua yang menjadi bintang semenit dan kemudian menjadi pengangguran, menjadi pegawai rendahan di pemda-pemda, atau menjadi keamanan di tempat-tempat hiburan malam.