Sepak Terjang Irwandi Yusuf, Mantan Pejabat GAM yang Jadi Gubernur Aceh Lalu Jatuh Hati pada Pesawat
Masyarakat dibuat syok mendengar informasi operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Baru kali ini hal tersebut dilakukan, yakni Presiden hadir saat pelantikan kepala daerah dan ini tidak ada di daerah lain. Aceh menjadi sesuatu dalam hatinya," kata Irwandi dalam pidato seusai mengucapkan sumpah jabatan sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022 pada 5 Juli 2017.
Dalam memimpin Aceh, Irwandi dan Nova menjalankan program pembangunan bernama “Aceh Hebat”.
Ada sembilan program khusus yang menjadi penekanan bagi pemerintah daerah Aceh untuk menyejahterakan masyarakat.
Satu di antara program terobosan unggulan Irwandi Yusuf saat menjadi gubernur pada periode 2006-2012 adalah Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).
Melalui program ini, pemerintah memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Aceh.
Selama menjalankan pemerintahanan di Aceh sejak Juni 2017 hingga kini, Irwandi dikenal gencar menyuarakan upaya penghapusan fee proyek bagi pejabat pemerintahan dan pihak swasta yang mengerjakan proyek pemerintahan.
Jatuh hati pada pesawat
Semua orang sudah tahu, Irwandi jatuh hati dengan pesawat.
Dia punya pesawat pribadi dan bisa menerbangkannya.
Pada 2014, dua tahun setelah gagal dalam Pilgub Aceh, dia sengaja belajar dan mengambil lisensi untuk menerbangkan pesawat di Bandung Pilot Academy.
Seperti dikutip dari Kompas.id, Irwandi memiliki satu unit pesawat Shark Aero bermesin tunggal produksi Slovakia dan diberi nama ”Hana karu, hoka gata" atau yang berarti "tidak ribut, kamu di mana".
Irwandi pernah menyebutkan, pesawat itu dibelinya dengan harga 40.000 euro atau setara Rp 600 juta dari harga resmi 90.000 Euro atau setara Rp 1,3 miliar.
Dia mengaku mendapatkan diskon besar karena membantu penjualan pesawat tersebut.
Irwandi juga pernah mengklaim bahwa hanya dia yang memiliki pesawat itu di Asia.
Pesawat itu kerap digunakan Irwandi untuk perjalanan dinas ke daerah-daerah.