Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Tim Appi-Cicu Temukan Kejanggalan Rekapitulasi, Dari Hilangnya C1 Hingga Intimidasi

Bukti-bukti ini menurut Aru sapaan Farouk M Beta berlangsung massif, sistematis dan terstruktur.

Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
sanovra/tribuntimur.com
Ketua tim Pemenangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), Farouk M Beta bersama Tim dan kuasa hukum menggelar jumpa pers yang berlangsung di Novotel Grand Shayla, Jl Jend Sudirman, Makassar, Selasa (3/7). Dalam jumpa pers tersebut Tim Appi-Cicu mengemukakan penemuan berbagai kejanggalan pada tahapan rekapitulasi suara di tingkatan Kecamatan. Temuan tersebut berlangsung hampir di seluruh kecamatan yang melakukan rekapitulasi suara Pada Pemilihan Wali Kota tahun 2018 ini. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Tim Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), menemukan berbagai kejanggalan pada tahapan rekapitulasi suara di tingkatan Kecamatan.

Temuan tersebut berlangsung hampir di seluruh kecamatan yang melakukan rekapitulasi suara Pada Pemilihan Wali Kota tahun 2018 ini.

Ketua tim Pemenangan Appi-Cicu, Farouk M Beta, mengatakan kejadian ini cukup luar biasa dan dipastikan mempengaruhi hasil penghitungan.

Yang pertama tim Appi-Cicu menemukan adanya Form C1 Hologram yang tercecer di Kecamatan Bontoala.

"Bayangkan form C1 terkait suara salah satu kelurahan hilang dan tidak ditemukan di dalam kotak suara, setelah dicari akhirnya ditemukan di tempat sampah Kantor Kecamatan," tuturnya, Selasa (3/7/2018).

Selain itu pelanggaran lain yang ditemukan yakni hilangnya kotak suara dan juga beberapa kotak suara tak tersegel terutama di Kecamatan Wajo dan Kecamatan Ujung Pandang.

"Di Ujung Pandang itu ada kotak suara yang hilang bahkan ada delapan kotak suara yang tidak tersegel hanya ditempeli latbang, di Wajo pihak Plt Camat malah hadir membuka kotak suara yang tidak dihadiri saksi dari kami," ungkapnya.

Bukti-bukti ini menurut Aru sapaan Farouk M Beta berlangsung massif, sistematis dan terstruktur. Bahkan perangkat Pemerintah Kota Makassar ikut ambil bagian mengintimidasi proses rekapitulasi yang dilakukan oleh penyelenggara.

"Inikan rekapitulasinya di Kantor Kecamatan dan kita ketahui bersama sejauh ini yang kita lawan tak lain dan tak bukan ada keterlibatan Pemerintah Kota yang seharusnya berlaku netral. Bahkan intimidasi juga terkesan dilakukan," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved