Ini Solusi Mahasiswa FT UNM Atasi Genangan di Tamarunang Gowa

Citizen Reporter, Anas Arfandi, dosen FT UNM  pembimbing salah satu kegiatan PKM

Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain. Setiap musim penghujan tiba, air sering meluap dari saluran drainaseyang menyebabkan terjadi genangan air di jalan raya bahkan mengakibatkan banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat.

Hal ini disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan air hujan, kapasitas saluran drainase yang tidak mampu menampung akumulasi air hujan, adanya sedimentasi, serta kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke saluran drainase.

Konsep lama dalam penanganan drainase yang mengusahakan agar mengalirkan air secepatnya ke bagian hilir sudah perlu peninjauan yang lebih mendalam.

Melihat fenomena tersebut Nurul Oktiviani, dkk berupaya membantu masyarakat dalam menangani genangan air pada drainase melalui pembuatan drainase biopori.

Hal ini dilakukan melalui hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diberikan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Kegiatan tersebut dilakukan pada BTN Tamarunang Indah I Kelurahan Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa yang dibimbing langsung oleh Anas Arfandi selaku dosen pendamping PKM.

Kegiatan ini berlangsung sejak bulan mei hingga Juli 2018 yang dimulai dengan kegiatan pengukuran dan pemetaan lokasi untuk melihat elevasi dasar saluran secara teknis.

Hasil pengukuran menjadi acuan dalam membuat peta arah aliran air saluran drainase.

Selanjutnya tim melakukan pengeboran lubang biopori dan memasang pipa pvc yang telah dilubangi sebagai media resapan air ke dalam tanah dengan kedalaman 1 meter.

Hasil evaluasi menunjukkan terjadinya penurunan muka air tanah hingga 10 cm pada saluran drainase yang mengalami genangan air.

Bapak Muh. Arifin T selaku Ketua RT 11 RW 5 Kelurahan Tamarunang sangat berterima kasih kepada mahasiswa FT atas kegiatan yang dilakukan pada lingkungan tempat tinggalnya, mengingat kondisi jalan dan drainase pada salah satu wilayahnya tersebut sering mengalami genangan air, bahkan masuk ke rumah warga.

Selanjutnya bapak Arifin akan mengundang warga untuk gotong royong mengangkat sedimentasi yang ada pada saluran sehingga kapasitas saluran drainase dapat optimal. (*)