TB Aisyiyah Maros Bujuk Penderita TBC Dirawat di RS
Saat masih menderita gejala TBC, AR ngotot untuk tidak dirawat di rumah sakit. Dia lebih memilih berada di rumahnya.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Oknum pasien TBC di jalan Bambu Runcing, Turikale, Maros, AR (39) mendapat perhatian khusus dari tim TB Puskesmas Turikale dan Forum Peduli TB Aisyiyah Maros.
Ibu satu anak yang tinggal di pinggir Sungai Maros tersebut, sudah dilarikan ke RSUD Salewangang, untuk mendapatkan perawatan medis.
Pengelola TB Puskesmas Turikale, Sari mengatakan, awalnya, AR menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Namun petugas membujuknya.
Petugas khawatir, jika penderita tidak segera ditangani, penyakitnya akan menyebar atau menular ke anak dan warga setempat.
"Kami sudah menemukan AR Juli 2017 lalu. Saat itu melakukan pemeriksaan dahak, tetapi saat itu hasil pemeriksaan negatif. Tapi saat ini, dia positif TBC," kata Sari, Jumat (29/6/2018)
Saat masih menderita gejala TBC, AR ngotot untuk tidak dirawat di rumah sakit. Dia lebih memilih berada di rumahnya. Alasannya, batuk berdahaknya hanya hal biasa saja.
Saat kunjungan berikutnya, pihak Puskesmas Turikale menyarankan pasien untuk melakukan foto rontgen di RSUD Salewangang.
"Kami minta dia foto rontgen di rumah sakit. Dia tidak mau lagi dengan alasan tidak ada keluarga yang mengantar. Pasien ini tidak mau diobati dengan berbagai alasan," katanya.
Puskesmas Turikale bersama tim Forum Peduli TB Aisyiyah Maros menyisiasati, supaya pasien mau dirawat di RSUD. Caranya, melakukan kunjungan pemberian sembako, bulan lalu.
Pada kunjungan tersebut, pasien kembali diminta untuk melakukan foto rontgen. Namun AR mengaku belum bisa. Padahal kondisi kesehatannya semakin buruk.
"Kemarin, kami kembali membujuk pasien dan akhirnya bersedia dibawa ke rumah sakit, apalagi pasien memili kartu KIS," katanya. (*)