Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pajak Progresif Sulsel Turun, Target Penjualan Diler Tidak Berubah

Pajak khusus kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua dengan kapasitas mesin di atas 500 CC tersebut turun.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mahyuddin
hasrul/tribuntimur.com
Kalla Toyota dan PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya perkenalkan All New C-HR kepada masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) di Sandeq Ballroom Grand Clarion Hotel Makassar. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemprov Sulsel menekan Perda No 8 Tahun 2017 tentang pajak progresif dan berlaku sejak 1 Januari 2018.

Pajak khusus kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua dengan kapasitas mesin di atas 500 CC tersebut turun.

Teranyar, pajak kendaraan pertama sebesar 1,5 persen, kendaraan kedua 2 persen, kendaraan ketiga 2,25 persen, kendaraan keempat 2,5 persen, dan kendaraan kelima sebesar 2,75 persen per tahunnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) cabang Makassar, Dodik Priambodo menuturkan, penurunan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Progresif dapat menaikkan penjualan otomotif di Sulsel.

Baca: Semester II, Astra Group Makassar Pacu Penjualan

"Minimal yang tadinya konsumen ragu-ragu untuk melakukan penambahan mobil karena tidak mau membayar progresif jadi tidak perlu takut lagi untuk melakukan pembelian kendaraan untuk kepemilikan ke 2, 3, dan seterusnya," kata Dodik sapaannya yang dihubungi, Kamis (28/6/2018).

Namun untuk tahun ini, kata Dodik, banyak faktor yang mempengaruhi bisnis otomotif di Sulsel, di antaranya tahun politik di mana ada Pilkada Serentak dan berlanjut 2019 untuk Pileg dan Pilpres.

Otomatis beberapa konsumen masih menunggu siapa pemimpin dan kebijakan yang dibuat nantinya seperti apa.

Baca: Pajak Progresif Sulsel Turun Lagi

"Kedua, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berdampak terhadap naiknya suku bunga bank dan perusahaan pembiayaan. Mengakibatkan konsumen jadi ragu melakukan pembelian kendaraan secara kredit dalam waktu dekat ini," ujarnya.

Sehingga, di samping ada potensi menaikkan penjualan ada juga tantangan buat pelaku industri otomotif di 2018 ini.

Hal senada diutarakan Marcom PT Bosowa Berlian Motor (BBM), Edy Junaedy. Menurutnya, Main Dealer Mitshubishi di KTI tersebut tidak mengubah target penjualan awal perusahaan di atas 7 ribu unit.

"Namun dengan penurunan Pajak BBNKB dan Pajak Progresif ini semakin membuat kami optimis dapat melampaui target," kata Edy sapaanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved