Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terlalu Mahal, Pedagang Pasar Sentral Makassar Tolak Pindah ke Lods Baru

Akibatnya, ribuan pedagang pasar yang menjadi korban kebakaran masih bertahan di penampungan.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Mahyuddin
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Suasana lapak pedagang Pasar Sentral Makassar 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perseteruan pedagang pasar sentral Makassar dengan PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) belum menemukan titik temu.

Kedua belapihak masih terus bersikuku mempertahankan keinginan masing masing.

Akibatnya, ribuan pedagang pasar yang menjadi korban kebakaran masih bertahan di penampungan.

Mereka menolak pindah ke lods baru di New Makassar Mall.

Baca: Jusuf Kalla Singgung Lagi Pasar Sentral di Forum PSBM, ini Masalahnya

"Kami tetap akan bertahan di sini, selama belum ada kesepakatan harga," kata seorang pedagang Pasar Sentral, Muzakkar yang ditemui Tribun, Senin (25/06/2018).

Mereka mengaku harga yang ditawarkan PT MTIR selaku pengembang pembangunan New Makassar Mal terlalu memberatkan para pedagang.

Harga yang ditawarkan MTIR mencapai Rp 90 juta per meter, sedangkan kemampuan para pedagang hanya sekitar Rp 20 juta/permeter.

"Kami ini korban kebakaran pak. Seharusnya diberikan keringanan. Bukan malah dibebankan dengan harga tinggi," ujarnya.

Setidaknya masih ada ribuan pedagang pasar sentral masih berjualan di los lama yang merupakan bekas bangunan lama.

Baca: Soal Pasar Sentral, Kenapa Wakil Presiden RI Bisa Ngamuk? Ini Penjelasan Jusuf Kalla

Sementara yang sudah direlokasi baru berkisar ratusan pedagang.

Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mal, M Sahid mengatakan Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Danny Pomanto harus turun tangan untuk mencarikan solusi.

Sesuai janji Danny Pomanto beberapa tahun lalu akan menfasilitasi pedagang dan pegembang untuk menyelesaikan polemik kedua belapihak.

"Masih ada ribuan yang bertahan. Bagaiamana tidak harga lods yang ditawarkan sangat mahal," ujarnya. (San)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved