Setelah Baca Buku Lalu Menanam, Warga Lapas Maros Jualan Kangkung ke Minimarket
Aktivitas Pustaka Jeruji Indonesia memperoleh kesempatan tampil dalam Cerita Baik, Mata Najwa, Rabu (20/6/2018).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pustaka Jeruji Indonesia di Lapas Maros beraksi lagi. Kali ini Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kini jualan hasil kebun di minimarket.
"Alhamdulillah, sekarang produksi warga binaan kita di Lapas Maros sudah mulai diserap melalui pasar swalayan, LotteMart Alauddin di Makassar," kata Kalapas Klas II A Maros, Warsianto, usai serah terima sayuran di LotterMart, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Jumat (22/6/2018).
Kangkung yang melenggang kangkung ke minimarket itu hasil kebun yang dikelola WBP yang memenuhi syarat. Mereka menanam sayuran dalam kompleks lapas setelah lulus kegiatan membaca buku-buku pertanian serta pelatihan perkebunan dan keterampilan.
Tahun lalu, mereka menanam cabai dan kacang-kacangan, sekarang menanam sayur mayur sperti kangkung, bayam, sawi, dan lain-lain.
Warsianto mengatakan, sekarang semakin berkembang kegiatan literasi yang diimplementasikan di lapangan.
"Kalau tahun ini, secara mandiri mulai dikembangkan budidaya ayam kampung, dari Kabupaten Sinjai. Mudah-mudahan Dinas Peternakan Maros merealisasikan programnya tahun ini juga," alumnus Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) angkatan XIX itu.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Abdullah, mengemukakan, Gerakan Literasi yang dicanangkan tahun lalu lewat kegiatan pembinaan di Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) ditindaklanjuti lewat Kegiatan Kerja.
“Hasilnya juga nyata dan konkret,” tegas Abdullah diamini Kepala Seksi Binadik Lapas Maros, Simung SAg. Menurutnya, segala kegiatan literasi dan tindak lanjutnya melibatkan WBP.
“Kami senantiasa saling dukung termasuk dengan Kasi Kamtib, karena pertimbangan keamanan juga senantiasa menjadi perhatian utama,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Hardiman SH MM didampingi Kasi Kamtib Lapas Maros KB Andi Kaso.
Baca: Pertama di Sulsel, Lapas Maros Bentuk Organisasi Pecinta Alam
Dijumpai di Kebun Lapas, inisiator Pustaka Jeruji Indonesia yang juga Sekretaris Yayasan kerja Bersama untuk Semesta (YAKABUS), S Alam Dettiro, mengungkapkan , sejak berdirinya Pustaka Jeruji sebagai bagian dari Pustaka BERGERAK Indonesia, senantiasa memberikan dampak positif dan loncatan aktivitas di Lapas Maros.
Baca: Pertama di Indonesia, Lapas Maros Resmikan Pustaka Jeruji Indonesia
“Semua ini karena Kalapas membuka diri untuk berintegrasi dengan pihak-pihak lain di luar lapas, mulai dari pemerintah pusat, pemprov maupun Pemkab Maros, bahkan pemerintah kecamatan. Termasuk dengan kalangn kampus, organisasi kemasyarakatan, komunitas literasi maupun para seniman dan budayawan," jelas Alam.
Menurutnya, akhirnya aktivis dari luar rela datang membangun kemitraan di Lapas Klas AA A Maros.
“Literasi dapat masuk ke mana saja. Ke ruang-ruang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, tempat ibadah, dan ritual lainnya. Pun dapat memasuki dunia usaha, sepakbola, dan olahraga umumnya, serta apapun yang terkait dengan kehidupan. Hari ini hasil budidaya kangkung di kebun kami sebagai maujud dari literasi pertanian menapak gerai pasar swalayan,” jelas Alam.
Baca: Kalapas Maros: Pustaka Jeruji Indonesia Bisa Membangun Kecerdasan Warga Binaan
Aktivitas Pustaka Jeruji Indonesia memperoleh kesempatan tampil dalam Cerita Baik, Mata Najwa, di alah satu stasiun televisi nasional, Rabu (20/6/2018).
Hal ini juga merupakan tindak lanjut saat Najwa Shihab selaku Duta Baca Indonesia meresmikan Pustaka Jeruji Indonesia 16 Oktobee 2017, lalu dilkukan launchung pustak di dalam Lapas pada peringatan HUT Dharma Karyadhika 30 Oktober 2017 di halman Kantor Kemenkumham di Kuningan Jakarta.
"Kesemuanya ini karena kebersamaan yang dibangun di sini," tegas Alam.(*)