Sabtu-Minggu, Puncak Arus Mudik di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Bandara Sultan Hasanuddin menjadi salah satu tujuan pemudik baik dari arah timur maupun barat Indonesia.
Penulis: Ansar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Penumpang pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar mulai membeludak pada H-5 Idulfitri 1439 H.
Pantauan tribun-timur.com, Minggu (10/6/2018) hingga pukul 23.59 Wita sedikitnya 70 pemudik baik yang datang dan berangkat ke berbagai daerah memadati area keberangkatan dan kedatangan bandara.
Kepala Posko Angkutan Lebaran, Zulkarnain mengatakan kepadatan di bandara terjadi sejak dua hari terakhir. Ia mengatakan, dua hari tersebut menjadi puncak arus mudik lebaran tahun 2018. Jumlah penumpang pada H-4 sampai H-1 lebaran akan berkurang.
Alasannya, jika seperti tahun lalu, jumlah penumpang hanya membeludak pada Sabtu dan Minggu. Bahkan, hampir setiap tahun, bandara padat saat hari libur tersebut.
Seperti tahun sebelumnya, Bandara Sultan Hasanuddin menjadi salah satu tujuan pemudik baik dari arah timur maupun barat Indonesia.
Baca: Pengiriman Kargo di Bandara Sultan Hasanuddin Naik 19,3% di H-6 Lebaran
Baca: H-6 Lebaran, 151 Pesawat Delay di Bandara Sultan Hasanuddin
"Hal tersebut membuat jumlah warga yang datang lebih banyak dibanding keberangkatan. Kalau hari ini (kemarin), ada sekitar 70 ribu penumpang yang berada di bandara. Sekitar 70 persen di antaranya, yang tiba," katanya.
Berdasarkan data keberangkatan dan kedatangan, jika dibandingkan dengan tahun 2017 dan 2018, terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga 16 persen.
Padatnya jadwal penerbangan, membuat beberapa penerbangan mengalami keterlambatan penerbangan hingga sejam.
Meski begitu, pemudik merasa tidak terlalu terganggu apalagi kendalanya karena cuaca buruk. Belum ada penumpang yang komplain akibat pelayanan.
"Kami prediksi, jumlah penumpang lebih banyak tahun ini dibanding tahun lalu. Makanya kami, juga lebih fokus memantau kedatangan lebih awal," katanya.
Untuk mengatisipasi adanya penumpang yang tidak mendapatkan penerbangan, Angkasa Pura I telah mempersiapkan 30 penambahan ekstra flight ke beberapa rute penerbangan di Indonesia.(*)