Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dulu Berlawanan Jokowi, Ali Mohctar Ngabalin Akhirnya Ungkap Kepentingannya Masuk Istana

uru bicara pemerintah, Ali Mohctar Ngabalin menjawab pertanyaan duo musisi

Editor: Edi Sumardi
Ali Mochtar Ngabalin 

TRIBUN-TIMUR.COM - Juru bicara pemerintah, Ali Mohctar Ngabalin menjawab pertanyaan duo musisi, Glenn Fredly dan Tompi soal dirinya yang dulu kerap mengkritik Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi.

Demikian dikutip TribunWow.com melalui video pada akun Youtube Nara-Z yang diunggah pada Senin (4/6/2018).

Tampak saat itu, Ngabalin mengenakan pakaian serba putih.

 
 

Sementara Tompi mengenakan kemeja putih dan topi cokelat.

Glenn mengenakan jaket dan topi hitam.

Saat ditanya kabar Istana oleh Glenn, Ngabalin menjabawa bahwa Istana konsidinya sangat bagus, sejuk dan adem.

Mendengr jawaban Ngabalin, Tompi dan Glenn Fredly langsung kompak tertawa terbahak-bahak.

Setelah itu Glenn melemparkan sebuah pertanyaan untuk Ngabalin.

"Pak Ngabalin, ini kan politik pasti ada unsur kepentingan. Nah, kepentingan bapak masuk Istana itu apa sih, Pak?" tanya Glenn.

Tanpa ragu, Ngabalin lantas membocorkan kepentingannya masuk Istana dengan menjadi juru bicara.

"Kalau politik, biasanya dipakai istilah praktis, paling sering orang mengkapiltalisasikan kekuasaan dengan cara praktis, jadi itu tidak benar, jadi politik adalah wajah indonesia, wajah negara, jadi kalau ditanya apa kepentingan saya, maka kepentingan saya republik ini harus baik," ujar Ngabalin.

Mendengar jawaban itu, Glenn an Tompi langsung menganggukkan kepala dan tersenyum.

Setelah itu, Glenn memuji jawaban Ngabalin yang tampak rapi dan bisa diterima.

 

Glenn juga mempertanyakan masa lalu Ngabalin yang berseberangan dengan Jokowi.

"Pak Ngabalin, masih segar diingatan kita, bahwa tahun 2014 lalu (Pilpres), Napak orang yang bersebrangan dengan Presiden Jokowi, kenapa itu, Pak?"

Ngablin tampak santai dan tenang, lantas menjelaskan situasi politik pada saat itu.

"Ya pada musim kampanye, tapi begitu Mahkamah Konsititusi mengumumkan keputusannya final dan ending, maka kita harus meyatukan kekuasaaan. Kekuatan kita kemudian memberikan support kepada Jokowi dan Jusuf Kalla, saya yang mengucapkan selamat pertama kali kepada beliau, karena pada saat itu saya jadi Direktur Politik Koalisi Merah Putih," ucap Ngabalin.

Setelah itu, Ngabalin menceritakan awal pertemuannya dengan pihak Istana.

"Saya saat itu, ditelepon teman saya yang mengajak saya bertemu Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), saya kenal Pak Pratikno pada saat masih di DPR," ujar Ngabalin.

Pada pertemuan itu, pihak Istana menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta Ali Ngabalin untuk masuk menjadi bagian dari pihak Istana.

"Saat itu, saya langsung mengiyakan, bapak percaya sama saya, jadi saya akan bantu dan dukung sampai akhir hayat, itu sudah setahun yang lalu," ujar Ngabalin.

Ngabalin lantas menceritakan bahwa 1 tahun itu untuk mengkondisikan komunitas mubaligh seluruh Indonesia.

"Saya jadi ketua umumnya," ujarnya.

Diketahui, politisi Partai Golkar itu ‎dipercaya menjadi tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP) sejak Rabu (23/5/2018).

Dikabarkan Ngabalin berada di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Di sana, Ngabalin bertugas menjadi juru bicara pemerintah.

Dirinya melaksanakan tugas bersama-sama dengan Johan Budi, Ahmad Erani, dan Adita Irawati.

Ngabalin mengaku mendapat tugas mengklarifikasi banyak hal yang mungkin tidak benar dan berkembang soal pencapaian kerja pemerintah di masyarakat.

"Mengklarifkasi penjelasan yang sebenarnya tentang pencapaian oleh pemerintah," ucap mantan anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang periode tahun 2004 hingga 2009 itu.

Selain itu, dirinya juga mempunyai kewajiban untuk meluruskan tentang fitnah yang ditujukan kepada Presiden dan pemerintah.

Kepala KSP, Moeldoko mengatakan pengangkatan Ngabalin untuk memperkuat peran KSP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2015.

Salah satu peran KSP yang disoroti adalah mengenai fungsi komunikasi politik kepada publik

Moeldoko menilai Ngabalin merupakan politikus senior yang memiliki banyak pengalaman dan jaringan.

"Dia adalah politikus senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan. Dia ini juga akan membantu mengkomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah serta memerlukan komunikasi ke publik yang lebih luas," kata Moeldoko dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/5/2018).

Ngabalin sebelumnya juga kerap memberi kritik kepada pemerintah.

Namun, ia beralasan justru masuk ke pemerintahan agar bisa menjadi penyambung antara kepentingan ulama dengan pemerintah.(*)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved