Murid Sekolah Al Biruni Wisuda, Ulama Asal Palestina Beri Ceramah
Penamatan anak binaan sekolah yang berlokasi di Jl Jipang Raya tersebut berlangsung di Hotel Max One, Jl Batua Raya, Makassar.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ulama asal Palestina, Syeikh Baha Edden Ahmad Ismail Al-Kilany, memberikan ceramah sekaligus memimpin salat Tarawih berjamaah, pada wisuda Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Biruni Makassar, Minggu (03/06/2018).
Penamatan anak binaan sekolah yang berlokasi di Jl Jipang Raya tersebut berlangsung di Hotel Max One, Jl Batua Raya, Makassar.
Wisuda dirangkaikan buka puasa bersama, salat Magrib, dan salat Isya, yang dilanjutkan salat Tarawih berjamaah, tersebut diikuti ratusan murid beserta orang tua.

Hadir perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar, Direktur Yayasan Al Biruni sekaligus kepala sekolah Muh Arafah Kube, serta guru. Arfah dalam sambutannya yang dilansir salah satu orangtua wisudawan mengatakan pada tahun ini sekolah tersebut menamatkan ratusan murid dan siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Mulai taman kanak-kanak Islam terpadu (TK IT), sekolah dasar Islam terpadu (SDIT), sekolah menengah pertama Islam terpadu (SMPIT), hingga sekolah menengah atas Islam terpadu (SMAIT).
Tabligh Akbar
Sebelumnya, Syeikh Baha Edden yang juga merupakan juara kedua Kompetisi Tilawah dan Hafalan Alquran di Yordania memberi ceramah pada Tabligh Akbar di hari ke-4 Ramadan, Minggu (20/5/2018), di Masjid Al Markas Al Islami Makassar.
Tabligh Akbar ini juga dirangkaikan pemutaran film kemanusiaan bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Seminar Sehat Berpuasa bersama Luwak White Koffie, serta buka puasa bersama.
Dalam kesempatan ini, Syeikh Baha Edden berbagi pengetahuan kepada jamaah yang hadir terutama makna dan manfaat berpuasa di bulan Ramadan.
Dikemas dengan sesi dialog, sejumlah jamaah pun berkesempatan untuk bertanya. Satu di antaranya terkait dengan cara memilih makanan dan minuman terbaik untuk tubuh saat berpuasa.
Syeikh Baha Edden Ahmad Ismail Al-Kilany menjelaskan bahwa pada dasarnya Allah SWT telah menegaskan hal tersebut di dalam Alquran.
“Bahwasanya Allah memiliki sifat-sifat terpuji dengan namanya yakni maha mengetahui, maha bijak, maha penyayang. Meski tidak kita tahu maknanya tapi kita kita harus menyembahnya. Kalau sekarang kita mengaku Muslim maka jalankan perintahnya. Walaupun hasilnya samar-samar,” ujarnya.
Keyakinan awal itu menurutnya penting untuk bersikap dan bertindak. Termasuk dalam pilihan kehidupan sehari-hari, semisal pilihan makanan dan minuman. “Intinya bahwa jalankan perintah-Nya dan ada hikmah terbesar dari larangan-Nya, jalankan saja perintahnya meskipun kita tidak tahu apa manfaatnya nanti dan jauhi larangannya, itu saja,” katanya.(*)