Pilgub Sulsel 2018
PKB Yakin NH-Aziz Buat Selayar Jadi Sentra Pariwisata
Nasaruddin mengungkapkan komitmen tersebut tidak sebatas kata, tapi telah dituangkan dalam kontrak politik.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, SELAYAR - Sekretaris PKB Selayar, Nasaruddin, mengapresiasi kepedulian Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), terhadap pengembangan Selayar, khususnya di sektor pariwisata.
Di mata dia, hanya pasangan nomor urut satu yang memiliki komitmen membangun Selayar menjadi sentra pariwisata, tidak kalah dengan Pulau Dewata alias Bali.
"Keunggulan NH-Aziz terletak pada komitmennya membangun kampung. Intinya, kalau NH-Aziz menang maka Selayar pasti berkembang, apalagi sektor pariwisatanya," ucapnya, Kamis, 24 Mei.
Nasaruddin mengungkapkan komitmen tersebut tidak sebatas kata, tapi telah dituangkan dalam kontrak politik.
Nah, kontrak politik merupakan garansi terealisasinya seluruh gagasan dan program yang dicanangkan NH-Aziz.
Baca: Ini Alasan Ince Langke Yakin NH-Aziz Menang di Pilgub Sulsel
Semua itu diperkuat dengan jaringan pasangan nasionalis-religius yang sangat kuat dan luas di pentas nasional, bahkan internasional.
"NH-Aziz merupakan tipe pemimpin amanah, tidak pernah menjanjikan sesuatu yang memang tidak bisa dipenuhinya. Intinya, pasangan ini bukan pembohong atau pemalsu," ujarnya dalam rilis, Kamis (24/5/2018).
Sementara itu, NH menyampaikan upaya membangun wisata Sulsel berkelas dunia bukanlah hal yang mustahil.
Kata dia, peluang itu ada di depan mata, tinggal mengoptimalkan segala sumber daya.
Sulsel dengan beragam potensi wisata ibarat surga yang tersembunyi.
Wisata bahari misalnya ada di Bulukumba dan Selayar, yang tidak kalah eksotis dari Bali. Lalu, wisata religi dan budaya ada di Toraja.
Ketua Koordinator Bidang Pratama Golkar itu mengatakan siap mengembangkan dan mempromosikan sederet destinasi wisata itu ke pentas dunia.
Baca: Bupati Selayar: Kemenangan NH-Aziz Harga Mati
Kiblat pariwisata di Indonesia tidak boleh hanya bertumpu di Bali.
"Bukan hanya Bali yang bisa jadi pusat wisata, tapi juga Selayar. Lalu ada pula Toraja," kata NH.
Sayangnya, infrastruktur menuju Selayar dan Toraja masih jauh tertinggal.
Akses ke Selayar misalnya, dari Makassar harus melalui perjalanan darat dilanjutkan kapal laut.
Sedangkan untuk ke Toraja, butuh waktu sampai delapan jam menggunakan bus. Menurut NH, perjalanan panjang itu sangat melelahkan dan menjadi pertimbangan turis.
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu berpendapat sejatinya mesti ada bandara bertaraf internasional di pusat destinasi wisata atau minimal di daerah sekitarnya.
Untuk itu, NH-Aziz juga memprogramkan pengembangan fasilitas sejumlah bandara.
Di antaranya yakni bandara di Luwu, Bone, Toraja dan Selayar.(*)