Refleksi Ramadan
REFLEKSI RAMADAN (3): Ketika Speaker Masjid Jadi Ukuran Keimanan dan Ghirah Beragama
Umumnya, warga sudah punya weker, smart phone, atau TV yang bisa berfungsi sebagai alarm pembangun
Editor:
AS Kambie
Di negeri berpenduduk mayoritas Muslim ini apa belum cukup terlihat kesemarakan simbol-simbol Islam di mana-mana, apalagi di bulan Ramadan? Ini belum lagi bicara soal toleransi kita terhadap sesama Muslim, apalagi non-Muslim, sekitar masjid yang mungkin butuh keheningan di waktu-waktu antara salat lima waktu?(*)
LALU...
Seperti apa pandangan antropolog agama UINAM itu terhadap fenomena menjamurnya komentator Ramadan dalam beragam media. Bahkan, seorang dokter anestesi pun berani bicara tentang puasa menurut ushul fiqih. Atau insinyur pertanian mengulas dalam perspektif Al-Quran. Sosiolog membahas keutamaan puasa berdasarkan hadis Nabi.
BACA SELENGKAPNYA DI TRIBUN TIMUR CETAK EDISI MINGGU, 20 MEI 2018