Pelayanan Kerap Disorot Warga, Begini Penjelasan Direktur PDAM Bantaeng
Direktur PDAM Bantaeng, Muhammad Ilyas pun menjelaskan beberapa kendala yang saat ini tengah dihadapi oleh Manajemen
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Belakangan ini pelayanan distribusi air PDAM Bantaeng kepada sejumlah pelanggan terus menuai sorotan.
Sejumlah keluhan pun muncul. Mulai tidak lancarnya distribusi air, kondisi air yang keruh, bahkan pada beberapa titik sama sekali tak terdistribusi.
Salah seorang warga di Jl Seruni, Kecamatan Bantaeng, Lela (50) pun kini enggan untuk membayar tagihan air karena buruknya pelayanan tersebut.
"Tidak mauka bayar tagihan karna sudah tiga bulan terakhir air tidak normal dan nyaris tidak ada. Apanya mau dibayar kalo anginji keluar dipipa," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Minggu (20/5/2018).
Direktur PDAM Bantaeng, Muhammad Ilyas pun menjelaskan beberapa kendala yang saat ini tengah dihadapi oleh Manajemen PDAM sehingga distribusi tersebut tidak lancar.
Kendala dimaksud yakni adanya pipa induk yang dilubangi warga, Instalasi Produksi Air (IPA) di Bonto-Bontoa yang tersumbat.
"Serta pada wilayah timur Kecamatan Pajukukang ada pengurasan sumber air di Barua. Sebagai akibat dari adanya masyarakat membuat kolam renang tanpa sepengetahuan PDAM membuat air keruh," ujarnya kepada TribunBantaeng.com.
Selain itu, sekitar dua hari lalu ada dua pipa distribusi utama yang terkena longsor pada kemiringan 90 derajat yakni pada IPA Barua 1 dan 2 akhirnya membuat pipa terpotong.
"Namun setelah dikerjakan selama dua hari, Alhamdulillah akhirnya bisa terpasang, meskipun medan yang ditempuh cukup sulit ditambah posisi pipa yang terletak pada tepi jurang," tambahnya.
Karena Medan yang ditempuh itupun cukup berat, dua pegawai PDAM terpaksa harus membatalkan puasanya demi kelancaran distribusi air kepada pelanggan. (*)