Terungkap, Ternyata Polisi Siapkan Rencana B Seandainya Napi Teroris Tak Menyerah Diri
Menurut Kapolri, kubu narapidana teroris terbelah dua yakni pihak yang mendukung kekerasan kepada kepolisian dan pihak yang menolak.
Namun, pada saat ini rutan tersebut telah dihuni oleh 155 napi teroris. Ia pun terkejut mengetahui hal itu. "Saya juga baru tahu ada 155 orang di dalam rutan itu. Jadi sangat sumpek sekali," ujarnya.
Dari faktor kelemahan-kelemahan itu, Tito menyebut Rutan di dalam Mako Brimob yang menjadi tempat kerusuhan ini adalah tidak layak dipakai untuk tempat penahanan para napi kasus terorisme.
"Yang menjadi bagian evaluasi dari kita, memang rutan Brimob ini sebetulnya tidak layak menjadi rutan teroris karena ini bukan maximum security," tandasnya.
Tito menyambangi Mako Brimob usai kembali dari penugasan di Yordania.
Ia menemui beberapa anggota Densus 88 yang menjadi menjadi korban luka usai selamat dari kerusuhan dan penyerangan ratusan napi terorisme.
Di sisi lain, kejadian kerusuhan di Rutan Mako Brimob ini mengakibatkan lima anggota Densus 8 tewas dengan luka sayatan dan tembakan senjata api oleh para napi terorisme tersebut.
Kelimanya adalah Briptu Luar Biasa Anumerta Fandy Nugroho, Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas. (Tribun Network/git/coz)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Siapa Sangka Ternyata Ini Recana B Polisi di Mako Brimob Jika Napi Teroris Tak Menyerahkan Diri,