Inilah 2 Orang Tak Diampuni Dosanya di Malam Nisfu Syaban, Siapa Mereka? Semoga Anda Tak Termasuk
Jika amalan mingguan ummat muslim diangkat pada hari Kamis, maka amalan tahunan akan diangkat pada bulan Sya’ban.
Ustaz Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai salat, Aisyah bertanya pada Rasulullah SAW kenapa sujudnya lama sekali.
Rasulullah SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Somad.
Mana hadis shahihnya?
Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.”
Shalat malam nisfu Sya’ban
Ustaz Somad dalam video itu menjelaskan, shalat pada malam nisfu Sya’ban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.
Tapi shalat malam nisfu Sya’ban dilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).
Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam nisfu Sya’ban.
Lalu apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam nisfu Sya’ban, Ustaz Abdul Somad berpendapat boleh.(*)