Hari Bumi, TN Babul dan Komunitas Pecinta Alam Tanam Pohon di Jalur Pendakian
Mengimbau pendaki supaya tidak membuang sembarang sampahnya. Gunung itu harus dijaga keindahaanya.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung (Babul) bersama komunitas pecinta Alam dari Maros, Pangkep dan Makassar menanam 100 bibit pohon di jalur pendakian Maros-Pangkep, Senin (23/4/2018)
Kepala Balai TN Bantimurung Bulusaraung, Yusak Mangetan mengatakan, aksi tanam pohon tersebut digelar sebagai rangkaian hari Bumi Sedunia. Selain itu, TN Babul juga memungut semua sampah yang dilaluinya.
"Kami peringati Hari Bumi sedunia dengan cara menanam 10 bibit pohon dan memungut semua sampah. Gunung itu harus dijaga, bukan malah dijadikan tempat sampah," katanya.
Peserta juga membersihkan halaman masjid di Desa Tompobulu Pangkep dan pembagian bibit pohon salam dan kayu manis kepada warga.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penyuluhan kepada peserta yang sebagian besar merupakan pendaki gunung terkait sampah.
Untuk memaksimalkan aksi tersebut, peserta dibagi menjadi 12 kelompok. Bersih sampah dilakukan disepanjang jalur pendakian Gunung Bulusaraung.
"Aksi tanam pohon dan pungut sampah dimulai dari pos 9 hingga Pos 1 Pendakian Gunung Bulusaraung. Total sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 8,5 karung besar dengan total berat 141 kilogram," katanya.
Ada tiga jenis sampah yang berserakan di jalur pendakian, yakni botol plastik sebanyak 2 karung dengan berat 9,5 kilogram, sampah umum sebanyak 6 karung sebesar 128 kilogram dan sampah kaleng, botol kaca seberat 3,5 kilogram.
"Kami imbau kepada pendaki, supaya tidak membuang sembarang sampahnya. Gunung itu harus dijaga keindahaanya. Jangan dikotori dengan sampah," ujarnya. (*)