8 Fakta R.A Kartini, No 1 Soal Ibunya, No 5 Tentang Minuman Penyebab Kematiannya
Tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini yakni sosok yang memperjuangkan kesetaraan wanita di tanah air.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini yakni sosok yang memperjuangkan kesetaraan wanita di tanah air.
Kartini adalah sosok pahlawan wanita yang tak pernah terlupakan, sosoknya dikenal sebagai wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita.
Sebelum merayakan Hari Kartini, alangkah baiknya jika kita mengenal tentang sosok Kartini.
Untuk mengenang Kartini, berikut TribunJatim.com rangkum beberapa faktanya dilansir dari Wikipedia dan berbagai sumber lainnya.
1. Anak dari Selir
Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa.
Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir dan seorang selir bernama Ngasirah.
Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Kartini seorang anak tiri dari 11 saudara termasuk saudara kandung dan tiri dan mejadi anak paling tua.
2. Kontroversi
Raden Adjeng Kartini dikenal lewat bukunya yakni “Door Duisternis tot Licht” (Habis Gelap Terbitlah Terang).
J.H Abdendanon menyusun buku itu dari kumpulan 100 surat yang ditulis Kartini untuk sahabatnya Rosa Abendanon dan suaminya.
Namun, buku Kartini tersebut diragukan oleh para sejarawan mengingat tak ada bukti fisik bahwa Kartini benar-benar mengirim surat itu.
Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini.
Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis.