Survei KedaiKOPI: Habib Rizieq dan Aa Gym Pemimpin Umat Islam. Setuju?
Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) memetakan
TRIBUN-TIMUR.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, masih punya tempat di hati umat.
Kendati pun beberapa bulan terakhir berada di luar negeri.
Setidaknya ini terpotret dalam sebuah jejak pengamat yang diklaim bisa dipertanggungjawabkan metodologinya.
Baca: Hotman Paris Pilih Menteri Susi Jadi Wapres, Ustad Abdul Somad Justeru Sibuk Promosikan Capres Ini
Baca: Prabowo Nyapres 2019, Siapa Sangka Jokowi-Prabowo Nyaris Duet, Batal Karena Ini
Baca: Sahabat Bongkar Keadaan Jessica Iskandar Hingga Minggat ke Amerika & Tinggalkan Perbukers
Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) memetakan pemimpin informal di masyarakat, dalam hal ini pemimpin umat Islam.
Dari hasil survei, responden paling banyak memilih tokoh Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, sebagai pemimpin umat Islam.
"Sebanyak 17,3 persen warga, menganggap Rizieq Shihab sebagai pemimpin umat Islam saat ini," ujar Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Vivi Zabkie, secara live streaming, Sabtu (14/4/2018).
Selain Rizieq, nama lain yang muncul adalah Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa Aa Gym, Abdul Somad, hingga Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.
Aa Gym, kata Vivi, menempati posisi kedua dengan 8,3 persen, diikuti Abdul Somad 6,9 persen dan TGB 6,1 persen.
Dalam kesempatan yang sama, terkait perlindungan kebebasan beragama juga ditanyakan kepada responden.
Vivi mengatakan hasilnya adalah mayoritas responden merasa perlindungan terhadap kebebasan beragama menjadi lebih baik pada pemerintahan Jokowi sebanyak 48 persen.
"Sedang 41,5 persen menganggap sama saja dengan pemerintahan sebelumnya, 5,5 persen merasa lebih buruk," ungkapnya.
Hal ini dibuktikan juga dengan hasil survei yang mengatakan 87,5 persen merasa tidak was-was dalam beribadah.
"Tapi masih ada juga 13 persen masyarakat yang merasa ibadahnya dibatasi pada pemerintahan Jokowi," imbuhnya.
Sedangkan menanggapi isu cadar, 63,3 persen responden menganggap cadar tidak berafiliasi dengan kelompok radikal.
Kemudian, 54 persen menganggap penggunaan cadar tidak perlu diatur oleh pemerintah/sekolah/universitas.
Survei ini dilakukan terhadap 1.135 responden di 34 propinsi dengan Margin of Error (MoE) kurang lebih sebesar 2,97 persen pada interval kepercayaan 95 persen.
Para responden adalah masyarakat umum, yakni calon pemilih berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah, dan dipilih dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling dan diwawancarai dengan tatap muka (home visit).
Rizieq Shihab Siap Nyapres? Benarkah?
Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Novel Bakmukmin menyatakan apabila pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, siap untuk dicalonkan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2019 mendatang.

"Jadi Habib Rizieq gak menutup kemungkinan untuk menjadi presiden berdasarkan amanat umat dan kondisi negara yang memungkinkan," ungkapnya, dikutip KompasTV, Selasa (27/3/2018).
Pantauan TribunWow.com, Novel Bamukmin mengatakan jika kemungkinannya koalisi yang akan mendukung Rizieq Shihab adalah Gerindra, PKS, PAN, dan PBB.
Menurut Novel, partai-partai tersebut bisa menjadi kendaraan politik Rizieq Shihab untuk maju dalam Pilpres 2019 nanti.
Novel mengatakan apabila sederet partai tersebut merupakan parpol yang diberi kepercayaan oleh Alumni 212.
"Harus melalui kendaraan politik, artinya partai-partai yang mungkin saja di luar koalisi 212, yang sampai saat ini kita masih percayakan kepada Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB.
Empat partai ini insyaallah akan memperjuangkan," imbuhnya.
Meski saat ini sang imam besar masih berada di Arab Saudi, namun Rizieq dikatakan masih terus memantau perkembangan politik di Indonesia.
Novel Bamukmin mengungkapkan jika hal tersebut nantinya akan diputuskan dalam Forum Musyawarah Ulama dan Tokoh Gerakan 212 pada Mei 2018 nanti.
"Jadi kita melihat Habib Rizieq harus betul-betul kalau memang bersedia, melihat gejolak umat, melihat gejolak-gejolak ulama, melihat gejolak-gejolak dari ormas, dan melihat gejolak dari partai dulu," kata Novel Bamukmin.
Diketahui, sejauh ini, ada dua kandidat yang disebut kuat dalam pertarungan Pilpres 2019 mendatang.
Keduanya adalah Joko Widodo (Jokowi) sang petahana, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Meski demikian, baru Jokowi yang dideklarasikan secara resmi oleh partai pengusungnya, yakni PDIP pada rakernas di Bali pada 23 Februari 2018 lalu.
Saat itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggunakan Hak Perogratifnya dengan menunjuk Jokowi sebagai calon presiden 2019-2024.
Sementara itu, beberapa partai juga telah merapat dan menyatakan dukungan kepada PDIP dan Jokowi, seperti Nasdem, PPP, Golkar, PSI, Perindo, hingga Hanura. (Tribunnews.com/TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Baca: Hotman Paris Pilih Menteri Susi Jadi Wapres, Ustad Abdul Somad Justeru Sibuk Promosikan Capres Ini
Baca: Berikut Total Harta Kekayaan TGB Zainul Majdi, Disebut Maju Pemilihan Presiden 2019?
Baca: Prabowo Nyapres 2019, Siapa Sangka Jokowi-Prabowo Nyaris Duet, Batal Karena Ini