Wakil Ketua KPK Ungkap Akal Bulus Bupati Bandung Barat Saat OTT, Kasihan Kodong!
Sang bupati sempat membantah bahwa dirinya terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Benarkah Bupati Bandung Barat, Abubakar, ditangkap tangan dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima suap?
Sang bupati sempat membantah bahwa dirinya terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/4/2018) malam.
Namun KPK punya pernyataan berbeda!
Baca: Ingat Bupati Cantik Ini Dinonaktifkan Kemendagri? Kini Kabar Buruk Menimpanya Lagi
Baca: Menjanda Daripada Dipoligami, Foto-foto Cantiknya Mantan Istri Sahrul Gunawan Kini, Masya Allah!
Baca: Bikin Syok! Dulunya Ganteng Sekali, Lihat Foto Terbaru Aktor Jupiter Frostissimo di Penjara
Menurut pihak KPK, Abubakar tidak langsung dibawa ke Jakarta karena alasan kemanusiaan.
Abubakar sempat memohon-mohon kepada penyidik untuk tidak ditangkap.
Abubakar beralasan akan melakukan kemoterapi di Rumah Sakit Borromeus, Bandung, Jawa Barat, keesokan harinya.
"Yang bersangkutan memohon untuk tidak diamankan karena akan melakukan kemoterapi dan berada dalam kondisi tidak fit," ujar Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).
Atas dasar permohonan Abubakar tersebut, penyidik akhirnya mengurungkan rencana untuk mengamankan Abubakar ke Jakarta.
Penyidik akhirnya melakukan pemeriksaan terhadap Abubakar di rumahnya. Serta melakukan koordinasi dengan dokter pribadi Abubakar.
Penyidik juga meminta Abubakar membuat surat pernyataan untuk datang ke Kantor KPK usai menjalani kemoterapi di Bandung.
Namun alih-alih menyesali perbuatannya, Abubakar malah membuat konferensi pers kepada wartawan setempat bahwa dirinya tidak terjaring OTT KPK.
"Yang bersangkutan malamnya malah menyanggah pernyataan KPK dan mengatakan KPK hanya melakukan klaim atas penangkapannya," ungkap Saut.