Hasamitra Tekan Kredit Bermasalah Lewat Aplikasi Ini
Hampir semua bank nasional dan swasta sudah menerapkan tracking jejak rekam status sosial media.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hasamitra di akhir 2017 di angka 0,35 persen.
Meski itu sangatlah rendah, direksi pun bertekad menurunkan tahun ini. Beberapa trobosan dilakukan, salah satunya bekerja sama dengan perusahaan asal Singapura dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Direktur Bisnis BPR Hasamitra, I Made Semadi yang dihubungi, Rabu (28/3) menuturkan, kerjasama ini dalam hal credit scoring.
"Jadi sebelum kredit disetujui maka track record calon debitur kita telusuri akun media sosialnya melalui aplikasi credit scoring itu," kata Made sapaanya.
Ini bukan hal baru, beberapa financial technology (fintech) juga menganalisa orang yang tidak pernah dijumpai melalui medsos, baik itu Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya.
"Misalnya calon debitur sukanya buka Fb jam berapa, lalu statusnya seprti apa, suka bepergian kemana. Itu semua ketahuan dari medsos. Nah kemudian itu yang discoring oleh alikasi. Dari situ kita bisa tahu karakter calon debiturnya," ujarnya.
Lebih jelasnya, hasil dari aplikasi tersebut berupa jawaban low risk, medium risk, atau high risk.
"Kalau risikonya tinggi tentu kita tidak beri, kalau medium ada pertimbangan untuk diberi," katanya.
Meski kredit bermasa Hasamitra yang sangat rendah 0,5 persen. Hasamitra berupaya menahan angka itu tahun ini.
"Meski sulit, kita tetap usahakan di bawah 0,5 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Komisaris BPR Hasamitra, Yongris Lao berkunjung ke Tribun Timur, Jl Cenderawasih Makassar, Selasa (27/3).
Ia mengatakan hampir semua bank nasional dan swasta sudah menerapkan tracking jejak rekam status sosial media.
"Dalam pemberian kredit, syarat minimal yakni harus bebas BI checking dan kemampuan dalam membayar. Dan cara baru lainnya dengan aplikasi credit scoring melalui medsos tersebut," katanya. (*)