Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2018

Aziz Qahhar: Honor Seratus Ribu Untuk Imam Desa Adalah Penghinaan

Menanggapi hal tersebut, Ustad Aziz menyatakan honor Rp100.000 untuk Imam Desa merupakan hal yang memprihatinkan.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
ist
Calon Wakil Gubernur Sulsel, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar kampanye di Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Wakil Gubernur Sulsel, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar melanjutkan kampanye di Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Ustad Aziz menyempatkan diri bertemu dengan ratusan masyarakat setempat, Sabtu (24/3/2018).

Pada kesempatan itu, Ustad Aziz banyak mendengar keluhan dan masukan dari masyarakat.

Salah satunya dari Imam Desa Boneposi, Hairul yang mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terkait kesejahteraan.

"Kalau bisa kehidupan imam desa dan guru ngaji tolong diperhatikan, kami ini kerja berjam-jam tiap hari. Namun hanya di hargai seratus ribu perbulan, kami bukan memintah upah yang seperti pekerja pada umumnya tapi hanya meminta perhatianya," kata Hairul kepada Ustaz Aziz via rilis, Sabtu (24/3).

Menanggapi hal tersebut, Ustaz Aziz menyatakan honor Rp100.000 untuk Imam Desa merupakan hal yang memprihatinkan. Bahkan, kata pasangan Nurdin Halid itu, honor tersebut menghina profesi imam desa.

"Pemerintah sudah memberi honor untuk guru honorer dan pegawai-pegawai lainnya, kenapa tidak dengan pekerja seperti imam desa itu? Ini hal serius yang mesti diperhatikan, seratus ribu rupiah perbulan, diterima pertiga bulan, itu penghinaan namanya," tegas Aziz.

Olehnya itu, jika pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) terpilih, honor untuk imam desa hingga guru mengaji, akan dinaikkan. Sebagai bentuk perhatian dan penghargaan, NH-Aziz akan menaikkan insentif menjadi Rp 1.000.000 per bulan.

"Ini kami sudah kaji dan sudah menjadi visi misi kami, jadi jika ingin menikmati program ini maka mari kita sama-sama menangkan dulu pasangan nasionalis religius ini," ujarnya.

Alasan Ustaz Aziz hendak menaikkan insentif tersebut tak lain karena pemerhati agama harus diperhatikan. "Karena mereka inilah yang mendidik generasi dan memakmurkan masjid setiap hari," kata Aziz.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved