Tiga Siswa Tewas di Bislap Maros, Begini Pembelaan Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung
Penutupan Bislap dilakukan lantaran jalan masuk ke lokasi dalam tahap pembangunan jalan nasional yang masih berlangsung.
Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) Maros, Sahdin Zunaid, mengklaim telah menutup kawasan wisata Biseang Labboro (Bislap), Senin (19/3/2018).
Hanya saja, masih ada pengunjung yang nekat datang untuk rekreasi.
Padahal kawasan tersebut ditutup, mulai Januari 2016.
"Perlu kami sampaikan, lokasi wisaya ini telah ditutup sejak bulan Januari 2016. Kami juga telah bersosialisasi ke warga sekitar, baik secara lisan maupun secara tertulis, kalau Bislap ditutup," katanya.
Penutupan Bislap dilakukan lantaran jalan masuk ke lokasi dalam tahap pembangunan jalan nasional yang masih berlangsung.
Baca: Mayat Munira, Siswa Maros yang Tenggelam di Bislap Akhirnya Ditemukan
Baca: 3 Rekannya Tewas Tenggelam di Bislap Maros, Begini Cerita Korban Selamat
Pihaknya juga sudah menutup di jalan masuk Bislap menggunakan seng.
Namun pengunjung, tidak peduli dengan penutupan tersebut.
"Tiga korban tewas ini, melintas di akses khusus untuk warga yang tinggal di pinggir kawasan bislap. Mereka melintasi lahan milik warga dan taman nasional. Memang, akses ini paling dekat," tutur Sahdin.
Sebelumnya, tiga siswa Maros tewas saat liburan bersama 10 rekanya di Bislap.
Ketiiga korban yakni, Reski, Ikhsan dan Munira terseret air bah yang tiba-tiba datang dari hulu sungai.
Mayat Reski dan Ikhsan ditemukan saat hari Kejadian, Sabtu lalu. Sementara Munira baru ditemukan oleh Tim SAR, Minggu kemarin.(*)