Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Direktur FAO Regional Undang Mentan Hadiri Pertemuan Menteri Asia dan Pasifik

Pada kesempatan tersebut, Amran menyampaikan capaian pembangunan pertanian melalui program UPSUS.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Mahyuddin
HANDOVER
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meggelar pertemuan bilateral dengan Asisten Kepala FAO Regional Bangkok (ADG FAO Bangkok), Kundhavi Kadiresan, di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (8/3/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meggelar pertemuan bilateral dengan Asisten Kepala FAO Regional Bangkok (ADG FAO Bangkok), Kundhavi Kadiresan, di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (8/3/2018).

Dalam pertemuan ini, Menteri Pertanian didampingi Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Dr Mat Syukur dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Hubungan Kerja Lingkup Kementan Ir Baran Wirawan

Sementara Ms Kundhavi Kadiresan didampingi Kepala Perwakilan FAO di Jakarta, Mr Mark Smulders.

Dalam kesempatan ini pula, Kundhavi menyampaikan undangan kepada Menteri Pertanian untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri pertanian Asia dan Pasifik dalam the 34th Asia and the Pacific Regional Conference (APRC ke-34) di Fiji, 9-13 April 2018.

Baca: VIDEO: Begini Cara Mentan Amran Sulaiman Naikkan Harga Bawang Merah di Enrekang

Pada kesempatan tersebut, Amran menyampaikan capaian pembangunan pertanian melalui program UPSUS.

Program ini mencakup semua aspek yang berkontribusi untuk menciptakan sebuah kondisi pertanian yang sehat.

Aspek tersebut meliputi, perubahan mendasar atas kebijakan-kebijakan yang menghambat pelaksanaan program, perbaikan infrastruktur.

Penguatan peran peran industri hilir, introduksi asuransi pertanian dan memperpendek rantai pasok komoditas pertanian.

Pada tahap pelaksanaannya, program UPSUS mencakup berbagai macam terobosan yang revolusioner.

Pada tahun 2017, produksi padi meningkat secara dramatis sebesar 10,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) yang setara dengan USD 3,23 Miliar.

Kenaikan produksi yang dramatis tersebut juga tercatat pada 43 komoditas pertanian lainnya, termasuk bawang merah dan cabai yang nilai kumulatifnya berjumlah sekitar USD 27,08 Miliar.

Angka ini adalah yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Secara kumulatif, nilai ekspor pertanian 2017 naik 24 persen dibandingkan tahun 2016.

Ke depan, Kementerian Pertanian telah menetapkan target sebagai pemasok bahan pangan utama di dunia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved