Empat Prinsip Dasar Ini Wajib Dipahami Kader GP Ansor
Ketua GP Ansor Maros, Abrar Rahman menyampaikan, konsep ajaran Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) yang digunakan oleh lembaga NU
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sebanyak 100 kader baru GP Ansor yang mengikuti Diklat Terpadu Dasar (DTD) Angkatan ke-II di Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi, Desa Tupabbiring, Bontoa, diajarkan tentang konsep konsep lembaga, Minggu (18/2/2018).
Ketua GP Ansor Maros, Abrar Rahman menyampaikan, konsep ajaran Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) yang digunakan oleh lembaga NU tersebut yakni memiliki empat prinsip dasar, serta menjadi ciri khas warga NU yakni, tawassuth, tasamuh, tawazun dan amar ma'ruf nahi mungkar.
"Pertama, Tawassuth atau moderat, adalah sebuah sikap keberagaman yang tidak terjebak pada hal-hal yang sifatnya ekstrem," katanya.
Kedua, Tasamuh adalah sikap keberagaman dan kemasyarakatan yang menerima kehidupan sebagai suatu yang beragam.
Ketiga, Tawazun atau seimbang, yakni sikap keseimbangan keberagaman dan kemasyarakatan, yang bersedia menghitungkan berbagai sudut pandang, dan kemudian mengambil posisi yang seimbang dan proporsional.
"Prinsip dasar yang terakhir yakni, Amar ma'ruf nahi mungkar, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran, lanjut kader Muda Nahdlatul Ulama Kabupaten Maros ini," katanya.
Ajaran Ahlusunnah wal Jama'ah merupakan benteng akidah amaliah warga NU. Tantangan besar yang dihadapi warga NU, yaitu mewaspadai beberapa aliran yang akhir-akhir ini mulai berkembang.
"Aliran-aliran ini berpotensi memecah bela persatuan kita sebagai bangsa yang utuh. Bahkan jika dibiarkan bisa menyebabkan chaos sosial yang berakibat perang saudara," katanya.