Beda Sikap Fadli Zon dan Denny Siregar Bahas Kartu Kuning Ketua BEM UI 'Pengikut Jonru'
Saat sesi foto bersama, tiba-tiba saja Ketua BEM UI Zaadit Taqwa mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo sambil meniup peluit.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning kepada Presiden RI Joko Widodo usai acara di Kampus Universitas Indonesia akhir pekan lalu menuai pro dan kontra.
Ada yang setuju sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Ada juga yang kontra dengan alasan berlaku tak pantas di hadapan simbol negara.
Baca: Cantiknya Chin Chin Klien Besar Hotman Paris, Berikut Kekayaannya Meski Sakit, Pengacara Datang
Baca: Bikin Syok! Ini Pengakuan Peni Farnita Saputri Soal Kisah Asmara dengan Zumi Zola
Baca: Akhirnya Bertemu Ustadz Abdul Somad, Ini Pernyataan Mengejutkan Wapres Jusuf Kalla

Salah satu yang terang-terangan menyatakan dukungan kepada Zaadit Taqwa adalah politisi senior Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Sementara yang kontra salah satunya pegiat media sosial, Denny Siregar.
Sejak dulu dua orang ini berada di kubu berbeda.
Satu pendukung fanatik Prabowo Subianto.
Satunya lagi disapa Desi oleh hatersnya adalah pembela fanatik Joko Widodo.
Fadli Zon kembali membuat puisi kritik untuk pemerintah sebagai bentuk apresiasinya atas aksi tersebut. Kali ini berjudul "Sajak Peluit Kartu Kuning".
Dalam puisinya, Fadli menceritakan mengenai mahasiswa di era saat ini yang kurang kritis terhadap pemerintah.
Namun, pada akhirnya muncul aksi kartu kuning yang membuat suara kritis mahasiswa kembali terdengar.

Berikut puisi terbaru Fadli Zon yang dikirim kepada Kompas.com lewat aplikasi berbagi pesan, Senin (5/1/2018) pagi.

sajak peluit kartu kuning