TK Rama Makassar Kunjungan ke Tempat Perbelanjaan, Ini Tujuannya
Hari pertama kunjungan ini diikuti 80 murid kelas B, 80 orang tua atau pendamping
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Murid-murid TK Rama melakukan kunjungan di pasar tradisional dan supermarket selama tiga hari berturut-turut, 29-31 Januari 2018.
Hari pertama kunjungan ini diikuti 80 murid kelas B, 80 orang tua atau pendamping, sembilan guru dan kepala sekolah.
Di hari kedua oleh murid 30 kelas B dan ketiga 48 murid kelas A serta orang tua masing-masing berserta guru dan kepala sekolah.
Kunjungan ini ke tempat perbelanjaan yakni supermarket serta pasar tradisional Toddopuli ini disesuaikan dengan tema pembelajaran di dalam kelas.
Usai murid-murid belajar teorinya, mereka langsung diajak ke tempat-tempat tersebut, diajarkan untuk membedakan pasar tradisional dan supermarket, cara transaksi dan lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan kepala sekolah TK Rama, Yusnaidar saat ditemui Tribun Timur di ruangannya, Senin (29/1/2018) pukul 15.30 wita.
"Berkunjung ke tempat perbelanjaan sesuai dengan tema lingkungan sosial, sub timanya tempat perbelanjaan. Jadi murid-murid diajarkan apa bedanya pasar tradisional dan supermarket, bagaimana interaksinya di pasar dan di supermarket serta apa bedanya," katanya pada tribun-timur.com, Senin (29/1/2018).
Masing-masing murid dibekali Rp 10 ribu, kemudian berbelanja sesuai dengan uang tersebut.
"Jadi kita di sini menggunakan pembelajaran sentra, harus kreatif dan inovatif agar murid-muris tidak bosan dan nyaman. Usai belajar teori mereka langsung praktek," ujar perempuan asli Enrekang ini.
Yusnidar berharap, ke depannya akan melaksanakan proses pmbelajaran yang lebih baik lagi. Agar anak-anak bisa berperan ke masyarakat.
Sementara salah satu orang tua siswa, Eva Hasdiati, mengaku senang dengan kegiatan ini.
"Selain anak-anak senang karena pergi belanja sama teman-temannya, mereka juga bisa tahu cara belanja di supermarket dan pasar tradisional. Selain itu anak-anak bisa jadi belajar mandiri," ujarnya.
Dalam waktu dekat akan guru-guru TK Rama akan melakukam studi banding 29 Maret 2018 di Yogyakarta, tujuannya untuk menambah wawasan, dengan mengunjungi sekolah-sekolah di sana. (*)