BEM FKM Unhas Gelar Desa Sehat Winslow di Bantaeng
kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja dari BEM FKM Unhas yang mengangkat tema "Perintis Desa Sehat
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), mengadakan Desa Sehat Winslow di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, 22-28 Januari 2018.
Wakil Dekan III FKM Unhas Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Sukri Palutturi mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja dari BEM FKM Unhas yang mengangkat tema "Perintis Desa Sehat; Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Kolektif dan Edukatif Menuju Desa Mandiri".
Sekaligus sebagai ajang realisasi dari Tridharma perguruan tinggi salah satunya pengabdian masyarakat.
Desa Sehat winslow sendiri tidak saja berjalan pada satu minggu tersebut kata Prof Sukri. Melainkan telah dilakukan dua bulan sebelumnya berupa persiapan. Seperti cek lokasi di beberapa kabupaten dan akhirnya menemukan tempat yang cocok untuk diintervensi pada bidang kesehatan. Pada bulan desember pun telah diadakan observasi selama tiga hari.
"Selama intensif banyak intervensi yang di laksanakan yaitu intervensi fisik dan non fisik. Adapun intervensi fisik yg dilakukan yaitu pendirian papan wicara, gotong royong, penanaman toga, pembagian bubuk Abate, senam bersama. Sementara intervensi non fisik yaitu penyuluhan kesekolah, penyuluhan toga ke masyarakat yang dibawakan oleh delegasi dari farmasi juga penyuluhan BPJS dan penyuluhan masyarakat lainnya,"kata Prof Sukri, Senin (29/1/2018) sore.
Selain itu, pada desa sehat Winslow juga digelar pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan TBM Unhas, donor darah yang bekerja sama dengan UTD Bantaeng. Dan terdapat permainan tradisional untuk memeriahkan jalan setiap program.
"Kita sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BEM FKM Unhas. Ini artinya mahasiswa sudah mulai meningkat kesadaran sosialnya untuk terlibat dan berkontribusi di masyarakat. Kegiatan seperti ini perlu didukung dan dikembangkan secara terus menerus,"tutup Prof Sukri.
Kegiatan desa sehat Winslow didukung oleh pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten juga Puskesmas dan Dinkes Bantaeng demikian pula BPJS Bantaeng.
Winslow adalah tokoh kesehatan masyarakat yang sering dipopulerkan oleh kalangan mahasiswa.