Petugas Coklit Ini Punya Keterbatasan Fisik, Ini Reaksi KPUD Maros
Syukur merupakan salah satu Petugas Pemutakhiran Data Pemilu (PPDP) di Kabupaten Maros. Dia tidak memiliki jari sejak lahir 1994 silam.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Komisioner KPUD Maros, Ansar mengaku kagum melihat semangat Syukur dalam bekerja. Dia menjadi petugas yang patut dicontoh. KPU juga tidak salah memilih Syukur sebagai salah satu petugasnya, Senin (26/1/2018).
Syukur merupakan salah satu Petugas Pemutakhiran Data Pemilu (PPDP) di Kabupaten Maros. Dia tidak memiliki jari sejak lahir 1994 silam.
Syukur layak menjadi inspirasi bagi warga yang memiliki keterbatasan fisik maupun yang normal.
Baca: Dengan Keterbatasan Fisik, Syukur Sudah Mencoklit 70 Persen Warga di Maros Baru
"Saya melihat langsung Syukur ini bekerja. Saya sangat kagum. Memang kondisinya fisiknya terbatas, tapi dia mampu bekerja dan bahkan lebih baik dari petugas yang memiliki fisik normal," kata Ansar.
Ansar melanjutkan, Syukur sudah mencoklit 70 persen dari total calon pemilih di area tugasnya. Dia mulai bekerja sejak pagi hingga sore. Dia hanya berhenti saat beristrahat.
Sebelum pencoklitan berakhir 18 Februari mendatang, Syukur dipastikan sudah merampungkan tugasnya dengan baik.(*)