Pilgub Sulsel 2018
Mobil Branding Politik Dilarang Masuk Disdik Sulsel, Ini Kata Akademisi Unhas
Dinas Pendidikan Sulsel memperlihatkan sikap netralitas didalam perhelatan Pilkada serentak yang berlangsung di Sulsel.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Bidang Komunikasi dan Sosial Politik Dr Aswar Hasan mendukung Dinas Pendidikan Sulsel yang secara terang-terangan memperlihatkan sikap netralitas didalam perhelatan Pilkada serentak yang berlangsung di Sulsel.
Apresiasi Aswar ke Disdik Sulsel setelah Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo menginstruksikan jajarannya untuk memasang spanduk tentang larangan kendaraan berbanding politik masuk di halaman Disdik Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan, kota Makassar.
"Wah luar biasa ini Pak Kadis, ini adalah cermin sikap profesional ASN terhadap larangan ASN untuk terlibat politik praktis. Ini bisa jadi barometer bagi pemerintahan," katanya, Kamis (25/1).
Menurut Aswar, dengan sikap ini, lembaga negara yang dipimpin Irman akan terhindar dari fitnah dan intervensi politik.
Aswar juga menyindir Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang seharusnya bersikap seperti Kadisdik Sulsel.
"Harusnya sikap ini lebih dulu dilakukan Syahrul, agar spanduk netralitas ini juga terpasang di seluruh kantor pelayanan pemerintahan. Dan ini wajib di Kantor Gubernur, " tambahnya.
Dalam moment politik, ASN dituntut untuk netral. Bagaimana tidak, jika ditemukan ada pihak ASN yang terlibat politik praktis itu sanksinya jelas yakni di pecat.
"Kalau bisa ini harus di deklarasikan pleh Gubernur Sulsel. Intinya ASN tidak boleh terlibat politik," katanya.
Sementara itu, Humas Disdik Sulsel Ibrahim Halim mengatakan larangan ini diterapkan untuk menjaga netralitas person-person maupun institusi dari keberpihakan pada pilkada.
Dengan demikian, hal itu juga menegaskan bahwa ASN Disdik Sulsel dilarang memasuki wilayah politik (politik praktis).
"'Kendaraan' politik saja dilarang masuk, apalagi kepentingan politik dari siapa pun yang bawa kendaraan itu. Pesannya sudah sangat jelas," kata Ibe sapaan Kadisdik Sulsel. (*)