Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Sosok Jenderal yang Pernah Diikuti Terduga Penembak Fernando Wowor, Bukan Jenderal Biasa

Briptu Achmad Ridho, terduga penembak kader Partai Gerindra, Fernando Wowor ternyata pernah ajudan jenderal.

Editor: Edi Sumardi
Fernando Wowor dan Briptu Achmad Ridho. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Briptu Achmad Ridho, terduga penembak kader Partai Gerindra, Fernando Wowor ternyata mantan ajudan jenderal.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan bahwa pernah menjadi ajudan Irjen Murad Ismail.

Ridho menjadi ajudan Murad saat masih menjabat komandan Korps Brimob Polri.

"Dulu iya, ajudan. Saya tidak tahu sekarang," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Setyo menegaskan bahwa penembakan itu tidak ada kaitannya dengan institusi ataupun motif politik.

Sebab, saat ini Murad tengah mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku.

"Tidak ada kaitan apa pun, saling tidak tahu juga. Murni kejadian biasa," kata Setyo.

Tentang Murad Ismail

Murad kini tak lagi aktif pada Polri.

Dia memilih pensiun dini saat berpangkat jenderal 2 bintang karena mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Lahir di Waihaong, Nusaniwe, Ambon, Maluku, 11 September 1961 atau kini berusia 56 tahun, Murad sebelum pensiun mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.

Murad, lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang Brimob.

Berikut riwayat jabatannya:

* Kasubden Hartib Polda Sulteng (1988),

* Kasubag Binops Reserse Polda Sulteng (1989),

* Kapuskodal Ops Polresta Gorontalo (1992),

* Wadan Satgas Brimob Operasi Tatoli Tim-Tim (1996),

* Danden B Resimen II Gegana Polri (1998),

* Kanit PD Dit C Baintelkam Polri (2005),

* Kasat Brimob Polda Metro Jaya (2008),

* Kabag Jian­tek­pol BIDPPITK STIK Lem­dikpol (2012),

* Kapolda Maluku (2013),

* Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri (2018).

Kronologis Kejadian

Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki peristiwa penembakan tersebut.

Penyidik akan mempelajari kronologi peristiwa dan mencari tahu siapa yang memicu pertikaian dan yang patut bertanggung jawab.

Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan Ridho di area parkir sebuah tempat hiburan malam di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2018) dini hari.

Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.

Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkir kendaraannya.

Kemudian, pada saat bersamaan, muncul Ridho bersama seorang teman wanitanya yang ingin keluar dari area parkir.

Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut.

Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri Ridho.

Merasa terdesak, Ridhp pun mengeluarkan senjata api.

Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.

Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban.

Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Ridho.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved