Proyek BRT Mamminasata Mulai Ditinggalkan Dishub Sulsel, Ini Sebabnya
Salah satu pemicu sehingga minimnya pemasukan Damri mengoperasikan BRT Mamminasata
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Proyek Bus Rapid Transit (BRT) Mamminasata mulai dihiraukan Dinas Perhubungan Sulsel.
Hal tersebut terlihat dari sikap organisasi perangkat kerja daerah (OPD) yang dipimpin oleh Ilyas Iskandar ini tidak lagi menganggarkan pengadaan atau anggaran pemeliharaan halte BRT.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Ilyas Iskandar mengatakan, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk proyek transportasi BRT Mamminasata.
"Kita sudah bangun 150an halte. Dari 14 koridor masih ada tujuh koridor yang butuh penambahan halte," katanya.
Tidak adanya anggaran yang diperuntukkan khusus untuk halte BRT Mamminasata ini karena banyaknya pertimbangan.
Salah satunya karena adanya polemik, internal Damri yang merasa rugi mengoperasikan BRT Mamminasata.
"Katanya mereka rugi tiga miliar, ini saya coba komunikasikan dulu dengan pusat bagaimana kedepan pengelolaannya," ujar Ilyas.
Salah satu pemicu sehingga minimnya pemasukan Damri mengoperasikan BRT Mamminasata karena kondisi jalan yang semakin hari kian padat.
Hal ini sangat menghambat laju armada BRT yang sedianya dalam waktu sejam sandar di halte itu bisa sampai menunggu dua jam bahkannempat jaman.
Sementara itu, GM Damri Makassar Ilyas Iskandar mengatakan bahwa pihaknya ogah berkomentar banyak terkait halte.
Hal itu karena halte ini di adakan oleh anggaran Dishub Sulsel. "Kami hanya mengoperasikan armada saja, tidak ada kaitan dengan halte," ujar Ilyas. (*)