Sekretaris PKS Makassar Sebut DPP Cederai Partai
DPP mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar, Mudzakkir Ali Djamil (Muda) menilai keputusan DPP partainya mencederai proses yang dilakukan PKS dari bawah, sebagai suatu sistem yang menjadi ciri khas partainya.
Pasalnya, DPP mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar.
Menurutnya, proses penjaringan aspirasi kader telah dilakukan melalui Pemilu Raya (Pemira). Hasilnya, Danny Pomanto mendapat dukungan suara tertinggi, yaitu 67 persen suara kader.
"Proses penjaringan aspirasi struktur juga telah dilakukan dimana mayoritas DPC (11 dari 15 DPC) juga memberikan dukungan kepada Bapak Ramdhan Pomanto. Semua aspirasi ini, sama sekali tidak menjadi bahan pertimbangan DPP dalam memutuskan dukungan. Mereka malah memberikan dukungan kepada pasangan yang sama sekali asing dan tidak jelas bagi kader dan struktur PKS Makassar," ujar Muda, Minggu (7/1/2018).
"Lalu di mana sistem bottom-up dalam penyerapan aspirasi yang selama ini dibangga-banggakan oleh PKS. Hari ini beredar adanya surat rekomendasi usungan PKS kepada Appi-Cicu. Setelah melakukan konfirmasi ke Ketua DPW Sulsel menyatakan benar adanya surat rekomendasi itu," tambah Muda.
Muda menambahkan, maka kami dari DPD PKS Makassar menyatakan menolak rekomendasi DPP PKS untuk mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Rahmatika Dewi sebagai bakal calon wali kota Makassar dengan pertimbangan diatas.
"Selain itu, telah terjadi inkonsistensi DPP dalam proses pengambilan keputusan Pilkada Makassar, di mana suara dari daerah yang berkepentingan langsung dengan pilkada sama sekali tidak diperhatikan," tegas Muda.(*)