Pemuda Manuruki Ditemukan Gantung Diri, Ini Penjelasan Polisi dan Pihak Keluarga
Korban diketahui bernama Fajar (19), pertama kali ditemukan dalam kondisi tergantung dan tak bernyawa di kamarnya sekitar Pukul 14.30 Wita.
Penulis: Alfian | Editor: Ardy Muchlis
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Warga Jl Manuruki Lr 7B Kecamatan Tamalate, Makassar digegerkan dengan penemuan mayat dalam kondisi gantung diri, Sabtu (6/1). Korban diketahui bernama Fajar (19), pertama kali ditemukan dalam kondisi tergantung dan tak bernyawa di kamarnya sekitar Pukul 14.30 Wita.
Saksi mata yakni Nur Annisa (19), yang tak lain teman dekat korban pertama kali menemukan jasad Fajar sudah dalam kondisi gantung diri. Ia menggunakan tali (gantungan id card) yang dipasang di dinding kamarnya.
Setelah mengetahui hal itu, Nur Annisa melaporkan ke tante korban, Syamsia alias Dg Sia (53). "Ada temannya yang cariki dan dia dapatmi sudah gantung diri, baru dia lapor ke saya mau Ashar tadi," tuturnya saat ditemui.
Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan tiba di lokasi sekitar 15.30 Wita dan melalukan identifikasi. Paur Forensik Polda Sulsel, AKP Sulkarnain, mengatakan bahwa tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Saat dilakukan identifikasi tak ada tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga juga tak ingin ada proses otopsi. Sementara data yang kita peroleh kemungkinan korban sudah meninggal sekitar 4 jam setelah dilaporkan," katanya.
Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, Fajar merupakan pemuda putus sekolah yang dipelihara oleh tantenya. Ibunya telah meninggal sejak ia masih berusia tiga bulan.
Sementara ayahnya memilih untuk menikah lagi dan tak pernah mengunjungi Fajar. "Bapaknya sudah menikah dan ada di Kalimantan, Fajar ini ikutji kerja sama sepupunya jadi tukang batu dan setahuku tidak ada masalahnya," ungkap tantenya.(ian)