Liga 1
Ternyata, Bruce Djite Tahu PSM dari Dua Pemain Ini. Simak Ceritanya!
Ia mengaku sulit membandingkannya dengan Liga Korea Selatan, yang menurutnya sudah jauh lebih maju
Bruce Djite mengaku sosok CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, dan pelatih Robert Rene Alberts menjadi alasan kuat di balik kedatangannya ke Makassar.
"Saya berbicara beberapa kali dengan coach Robert. Dia bisa meyakinkan saya untuk ke sini, begitu juga dengan Pak Munafri," ujar Bruce.
Kendati baru pertama kali bermain di Indonesia dan belum mengenal betul gaya permainan sepak bola Tanah Air di kompetisi Indonesia, Bruce tak takut.
Pemain 30 tahun itu justru yakin bakal memberi kontribusi besar bagi tim tertua di Indonesia ini.
"Saya sudah cukup banyak bermain di liga-liga yang sepak bolanya maju seperti di Liga China dan Korea Selatan."
"Sehingga, saya percaya dengan diri untuk bersaing di liga ini," tutur eks pemain Suwon FC itu.

Pengalaman Bermain di Liga Turki dan Korea
PSM Makassar telah resmi menggaet penyerang asal Australia, Bruce Jose Djite.
Bruce Djite diumumkan bersama enam rekrutan baru PSM, yakni Hasim Kipuw, Abdul Rahman, Saldi, Shahar Ginanjar, Arsyad Yusgiantoro, dan Heri Susanto.
Perkenalan pemain baru itu berlangsung di Hotel Aryaduta, Makassar, Rabu (3/1/2018).
Seperti yang telah diketahui, Bruce Djite bukan pemain yang sembarangan.
Pemain 30 tahun itu sarat akan pengalaman bermain di liga teratas Asia.
Tercatat, sebelum bergabung ke PSM, pemain 30 tahun itu bermain untuk Suwon FC yang berlaga di Liga Korea Selatan.
Bruce Djite pun sempat berkarier di China Super League bersama JS Sainty.
Tak hanya itu, kompetisi teratas sepak bola Turki juga sempat ia rasakan saat membela Diyarbakirspor dan Genclerbirligi.
Sedangkan di Liga Australia, Bruce pernah bermain untuk klub papan atas seperti, Adelaide United. (*)
