citizen reporter
LPA Sulsel Luncurkan Buku Puisi, Prof Mansyur Ramli Pun Baca Puisi
rtempat di Warkop Turatea (Hotel Kenari Pantai), Jl Haji Bau, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Citizen reporter
Fadiah Machmud
Ketua LPA Sulsel
Melaporkan dari Kota Makassar
Lembaga Perlindungan Anak Sulsel telah meluncurkan sebuah buku puisi untuk anak Indonesia berjudul Berkaca Pada Kata.
Diluncurkan sehari sebelum tutup tahun 2017 atau Sabtu (30/12/2017) lalu. Bertempat di Warkop Turatea (Hotel Kenari Pantai), Jl Haji Bau, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Buku ini berisi antologi puisi yang ditulis beberapa penyair dan penyuka puisi di Sulsel. Isinya semua bercerita tentang anak.
Acara ini digelar sebagai rangkaian Dialog Akhir Tahun LPA Sulsel.
Acara ini dihadiri antara lain Prof Mansyur Ramli sebagai mantan Ketua LPA Sulsel periode pertama, Asmin Amin (pendiri LPA Sulsel), Prof Itji Diana Daud, Sri Rahmi (anggota DPRD Provinsi Sulsel) dan sejumlah aktifis LSM.
Acara dibuat santai, menjadi panggung bagi para pemerhati anak untuk menyampaikan kritik dan kepeduliannya pada anak-anak melalui puisi.
Sri Rahmi, Rusdin Tompo, Fadiah dan Prof Mansyur Ramly termasuk salah seorang tokoh yang menorehkan puisi anak dalam buku tersebut.
Saat memberi sambutan, saya menyampaikan bahwa buku antologi puisi ini adalah refleksi kepedulian pola asuh orangtua kepada anak.
Hati ibarat kaca yang jika retak, tak akan bisa kembali seperti sedia kala. Kalaupun disambungkan tetap menyisakan garis rekat yang membekas.
Seperti juga kata, jika tidak ditakar akan membekas. Dengan ucapan kita yang lancang, nada suara yang tinggi bisa membekas di hati anak-anak kita.
Maka mari meneladankan tutur dan laku baik pada anak.
"Sebagai orangtua, kita harus berhati-hati dalam pilihan kata kepada anak-anak," pesan saya.
Sri Rahmi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada LPA Sulsel yang berhasil melahirkan satu buku puisi untuk anak.
Ini adalah karya pertama, mudah-mudahan LPA Sulsel lebih produktif. Ini bentuk sosialisasi yang soft kampanye perlindungan anak.
Acara ini ramai dengan pembacaan puisi dari tokoh Sulsel yang hadir. (*)