Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terompet Tahun Baru Bisa Tularkan Penyakit Ternyata Hoax? Ini Kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang perayaan Tahun Baru, beredar isu tentang penyakit berbahaya yang ditularkan melalui terompet.

Penulis: Sakinah Sudin | Editor: Sakinah Sudin
Munjiyah Dirga Gazali/tribunpangkep.com
Terompet plastik marak dijual kompleks ruko Pangkajene, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, Senin (19/12/2016). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Malam pergantian Tahun tak pernah lepas dari kembang api dan terompet. Dan jelang perayaan Tahun Baru tersebut, jumlah pedagang yang menjajakannya membludak.

Bisa dilihat di pasar-pasar, mal, bahkan pinggir jalan, menyediakan kembang api dan terompet. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang perayaan Tahun Baru, beredar isu tentang penyakit berbahaya yang ditularkan melalui terompet.

Sebut saja kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, HIV, TBC dan penyakit-penyakit menular lain yang ditularkan melalui terompet.

Benarkah demikian?

Berikut ini penjelasan Dr. Ari Fahrial Syam, Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) JAYA, dilansir tribun-timur.com dari Kompasiana.com:

"Jika membaca informasi tersebut orang awampun sebenarnya sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa berita tersebut tidak benar. Karena kanker termasuk kanker mulut, lidah atau kanker darah tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain.

Betul memang penyebab dari kanker mulut disebabkan oleh virus yang kita namakan virus Human Papilloma (HPV). Virus ini memang bisa menyebabkan kanker lidah, kanker amandel atau kanker tenggorongan.

Tetapi penularan virus tersebut melalui mulut terutama melalui aktifitas seksual misalnya oral seks, sedang penggunaan alat makan atau sedotan secara bersamaan tidak akan menularkan penyebaran virus tersebut.

Termasuk juga orang yang meniup terompet yang habis ditiup oleh orang yang terinfeksi virus ini tidak dapat tertular infeksi tersebut.

Begitu pula penularan virus HIV penularan juga tidak mudah harus melalui hubungan seksual, jarum suntik, atau komponen darah yang ditansfusi dari satu pasien ke pasien lain.

Bagaimana seputar info penularan kuman TBC melalui terompet? Kuman TBC ditularkan dari satu orang kepada orang lain bukan melalui kontak yang singkat.

Tidak seperti infeksi virus influenza bahwa seseorang dapat tertular dengan orang yang sedang mengalami flu dengan sekali kontak.

Untuk penularan TBC butuh kontak yang lama dan terus menerus. Selain itu kuman ini ditularkan melalui udara, bukan langsung dari air liur seperti misal setelah meniup terompet.

Biasanya orang tertular penyakit TBC jika tinggal serumah dengan orang yang sedang mengalami TBC paru aktif atau teman sekantor dimana kita selalu kontak dengan teman sekantor tersebut dalam ruangan tertutup.

Pembantu rumah tangga yang menderita TBC paru aktif dapat menularkan infeksi TBC kepada anak-anak yang diurusnya. Ujung terompet memang bisa jadi sumber penularan penyakit melalui droplet atau air liur yang tersisa pada ujung terompet tetapi tentu bukan penyakit TBC atau penyakit lain yang disebutkan dari informasi yang beredar tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved