Kini Dicap Pendukung LGBT, Siapa Sangka inilah Alasan Jeremy Teti Keluar dari SCTV dan Jadi Artis
Pernyataannya dalam sebuah diskusi, terutama soal LGBT dan pembelaannya, bahkan dia sempat melontarkan bahwa pasang LGBT bisa punya anak?
TRIBUN-TIMUR.COM - Lama tak ada kabarnya presenter kondang Jeremy Teti muncul dan membuat pernyataan yang menghebohkan.
Pernyataannya dalam sebuah diskusi di salah satu TV swasta, terutama soal LGBT membuat heboh gaduh.
"Menurut saya, perkawinan sesama jenis setuju-setuju aja, selama orangtuanya setuju, kenapa nggak iya gak," kata presenter kondang ini membuka topik.
"Perangkat hukum yang kuat ya, kenapa nggak, yang menikah dia, yang dosa dia, urusan dia dengan Tuhannya," lanjutnya.
Bahkan ketika peserta diskusi menyinggung bahwa pernikahan LGBT tak akan bisa membuat keturunan, dia pun segera menjawab dengan lugas, tetapi membuat para kaum wanita marah.
"Siapa yang bilang sejenis tidak bisa punya keturunan, iya nggak. Kalau di luar bisa menyewa rahimnya, maaf ya, kalau di Indonesia mungkin nggak bisa," ujar Jeremy.
"Kita berpikir ke depan, suatu saat akan ada penyewaan rahim buat kaum gay untuk menghasilkan anak. kita berpikir visi ke 50 tahun ke depan.
"Kalau generasi vintage ini sudah lewat lah generasi mereka. mereka selalu berpikir hukum, hukum, dan hukum. kita berpikir ini masalah sosial, kita berpikir ke depan," ujarnya.
Pernyataan inilah yang bikin netizen heboh dan Jeremy Teti dicap sebagai pendukung LGBT.
Ngomong-ngomong, siapa sebenarnya Jeremy Teti.
Nama Jeremy Teti dikenal luas saat menjadi News Anchor Liputan 6 Malam SCTV .
Dia memiliki salam khas untuk penonton.
Disetiap akhir segmennya yang berbunyi, “Salam Es..Ce..Te..Ve..,”.
Dengan ciri khas itu Jeremy Teti berhasil memikat hati para penonton setia acara itu.
Pada awal 2010 presenter ini membuat keputusan mengejutkan, hengkang dari dunia yang telah membesarkan namanya.
Bersamaan dengan itu Jeremy muncul dengan penampilan dan nyemplung ke ranah hiburan.
Saat itu ia mengaku hengkang karena niat belajar dunia baru.
Jeremy mengaku menemukan kenikmatan di dunia hiburan yang baru digelutinya.
Jeremy akhirnya mendapatkan peran dalam film layar lebar perdananya berjudul 'Comic 8'.
Namun belakangan Jeremy mengungkapkan alasan sebenarnya dia hengkang karena ada konflik dengan TV tersebut.
"Saya jadi bahan pembicaraan di dalam kenceng banget. Saya jadi sorotan setelah saya di tahun ini banyak tampil mengisi acara di televisi-televisi lain," kata waktu itu.
"Akhirnya mereka merasa geram dan saya dikenakan SP 2. Daripada saya dipecat, saya ajukan pensiun dini sebelum-sebelumnya, tapi tidak direspons, akhirnya saya resign dari 1 Agustus kemarin," tambah Pria asal Atambua, kelahiran 31 Maret 1968 ini.
"Bayangin, gue pernah nggak dianggap, dikucilin dan nggak dikasih tugas. Gue sampai sekarang nggak tahu itu salah apa. Sakit banget sampai sekarang," katanya dalam sebuah wawancara dengan media online.
Jeremy mengaku heran mengapa hal itu dipersoalkan.
Padahal dia sudah sering wara wiri di Tv lain.
"Padahal dari tahun 1996 saya sering ikut kuis di TV-TV tetangga. Dan tahun 2010 mulai sering muncul ke undangan-undangan TV tetangga, sampai akhirnya di tahun ini lebih banyak lagi job-nya,"pungkasnya.
Mantan pembaca berita, Jeremy Tetiberbagi cerita soal peristiwa yang membuatnya harus memasang ring pada jantungnya setelah bermain tenis.
Terkena Serangan Jantung
Setelah lama tak terlihat di layar kaca, Oktober lalu Jeremy menyatakan baru saja terkena serangan jantung.
"Ceritanya awalnya lagi main tenis, sementara lagi main tenis tiba-tiba kliyengan, pusing, kayak mau gempa bumi gitu, tapi goncangannya makin kencang, parah banget, pusingnya," kata Jeremy.
Setelah itu, Jeremy dibawa ke rumah sakit di bilangan Tangerang dan langsung mendapat tindakan medis.
"Akhirnya dibawa sama teman-teman tenis ke IGD salah satu rumah sakit di Cikokol, Tangerang. Sekitar 10 menit langsung sampai IGD, langsung tindakannya cepat," ucapnya.
Dokter pun dengan cepat mengambil tindakan untuk pemasangan dua ring pada jantung Jeremy tanpa pembedahan, lantaran ada penyumbatan pada pembuluh venanya.
"Seharunya belum saatnya pemasangan ring kedua, tapi karena kondisi darurat serangan jantung, dokter yang sudah lihat di ct scan ada penyumbatan langsung eksusi dan pasang dua ring, karena ada dua penyumbatan di vena-vena jantung," tuturnya.
"Pasang ringnya lewat tangan, jadi tidak ada pembedahan, tidak ada luka, hanya seperti orang ambil darah saja bekasnya," sambungnya.
Sebelumnya, Jeremy sudah pernah melakukan pemasangan ring pertama setahun lalu, persis seperti peristiwa kali ini.
"Sama yang ini sudah tiga ring. Sebenarnya baru satu ring dari satu setengah tahun lalu, ini yang kedua kalinya, di lapangan tenis juga, dan di lapangan tenis yang sama," tutupnya.