Waspadalah, Ini Titik Rawan Banjir di Makassar. Siapkan Perlengkapan Mengungsi
Lokasi ini menjadi sasaran awal banjir kiriman dari Maros. Kawasan ini tidak bisa lagi diakeses, terisolir.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Operasi Basarnas Makassar, M Basri, mengimbau warga Kota Makassar khususnya yang bermukim di daerah rawan banjir mempersiapkan perlengkapan untuk mengungsi.
Salah satu kawasan terparah adalah Komplek Pemukiman Kodam III di Paccerakkang.
Lokasi ini menjadi sasaran awal banjir kiriman dari Maros. Kawasan ini tidak bisa lagi diakeses, terisolir.
Ribuan warga diungsikan. Wali Kota Makassar Danny Pomanto, didampingi Kadis Kesehatan dr Naisyah Tun Azikin dan sekretaris BPBD Makassar, Khaeruddin meninjau Kodam III, Kamis (21/12/2017).
Basri juga turut dalam rombongan wali kota.

Basri menjelaskan, selain di BTN Kodam III, kondisi serupa dialami Blok AF Kompleks BTP RW 7 Kecamatan Biringkanaya. Blok AF dihuni 120 jiwa dari 50 kepala keluarga.
"Kita siaga dan pantau juga Blok AF ini karena sejak pagi perlahan-lahan air meninggi. Ini sekarang hujan tidak berhenti, besar kemungkinan ketinggian air akan terus bertambah," kata Basri.
Teras Unhas
Danau yang terletak di samping masjid kampus Unhas meluap lagi, kemarin.
Taman air Infinity Bridge Universitas Hasanuddin Makassar atau yang lebih populis dengan teman teras Pintu I Unhas, di Jl Jl Perintis Kemerdekaan Km 10, Tamalanrea, Makassar, siang hingga tadi malam terendam.
Hujan deras dan buruknya sistem drainase di pintu utama kampus terbesar di Indonesia timur itu memicu genangan air yang meluber ke badan jalan.
Sejumlah komentar di media sosial pun mengeritik taman yang merupakan bagian dari desain Ruang Terbuka Hijau (RTH) Unhas berbiaya Rp 9,3 miliar plus ongkos konsultan pengawas Rp 195 juta itu, mengabaikan kontur lingkungan sekitar.
Saat proyek RTH seluas 2,4 Ha itu ditinjau Wakil Presiden Jusuf Kalla, awal November lalu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya, selaku pemilik proyek menjelaskan, Pembangunan RTH Unhas, termasuk pekerjaan perbaikan akses pedestrian untuk pejalan kaki ke dalam kampus yang sebelumnya rusak, diintegrasikan dengan saluran air untuk membersihkan air buangan dan air hujan, serta memaksimalkan penyerapan air.
Pekerjaan penataan RTH Unhas dilakukan pada periode April 2017 hingga Oktober 2017 oleh kontraktor PT Palindo Inti Nusantara dengan nilai kontrak Rp 9,3 miliar dan konsultan pengawas PT Sulappaapa Media Utama dengan nilai kontrak Rp 195 juta.
Proyek taman kota Unhas sudah diasistensi direktorat penataan bangunan dan lingkungan kementerian PUPR melalui sekter PBL Provinsi Sulawesi Selatan.