Ini Potensi Wisata Maros yang Dikelola Pemkab Maupun Des

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Di antara sejumlah potensi wisata, hanya dua yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Maros. Keduanya yakni air terjun dan Leang-leang, Bantimurung.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Maros, Andi Muksin mengatakan, sementara destinasi Rammang-rammang, Bontoa masih dikelola oleh pihak Desa Baruga.

Pengelolaan Rammang-rammang belum pernah diambil oleh Provinsi Sulsel. Hal tersebut membuat Dinas Pariwisata memberikan kesempatan ke Desa untuk mengelolanya.

"Bukan Provinsi yang kelola Rammang-rammang. Pengelolaan dilakukan oleh Desa dan Kelompok masyarakat Sadar wisata," katanya, Jumat (22/12/2017).

Pendapatan kawasan karts tersebut dimanfaatkan oleh desa, kelompok dan masyarakat sekitar yang diatur dengan Perdes.

"Jadi seperti itu bentuk pengelolaan dengan sistem pemberdayaan masyarakat," katanya.

Untuk tahun 2018, Dinas Pariwisata masih fokus untuk membangun infrastruktur penunjang, seperti jalan dan jembatan serta serta sarana prasarana yang belum dilakukan oleh desa.

Potensi wisata lain yang dikelola oleh Desa diantaranya, puncak makkaroewa, Desa Labuaja Kecamatan Cenrana. Jarak lokasi tersebut dari Maros kota sekitar 30 kilometer.

Bukit kenari di Desa Baji Pamai, Kecamatan Cenrana, jaraknya 37 kilometer dari pusat kota Maros.

Air terjun Bontosomba di Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu. Jaraknya 32 kilometer dari Kota Maros.

Air Terjun Lacolla, Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, berjarak sekitar 37 kilometer dari pusat kota. Bulu Saukang, Desa Benteng Gajah, Tompobulu. Jaraknya sekitar 30 kilometer.

Bulu sipong, Desa Bonto Lempangan Kecamatan Bontoa, jaraknya sekitar 25 kilometer dari pusat kota.(*)