Peralatan Berat PLTB Jeneponto Siap Diangkut, Begini Repotnya Polisi dan Dishub Bersihkan Jalan
Merujuk pengalaman pengangkutan super-cargo PLTB Sidrap, Oktober hingga Desember ini, prosesnya butuh persiapan matang,
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mansur AM
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jeneponto AKBP Hery Susanto menegaskan pihaknya susah siap menyambut “kedatangan’ kargo yang akan jadi kebanggaan masyarakat Jeneponto ini.
"Polda yang ngawal, kalau Polres Jeneponto kemarin sudah koordinasi kita nyambutnya di perbatasan Takalar-Jeneponto, res area (atau istrahat) itu kita sudah siapkan diboyong," ujarnya.
Jarak antara res area Boyong ke lokasi pusat pembangunan proyek PLTB sekitar 12 hingga 15 kilometer.

Pihak Satlantas Polres Jeneponto menyiapkan, 43 personel untuk pengawalan dan pengaturan lalu lintas dari batas Jeneponto-Takalar, tepatnya di Desa Tuju, Kecamatan, Bangkala Barat, menuju 20 lokasi pemasangan tiang turbin yang tersebar di empat kecamatan, Binamu, Batang, Tarowang dan Turatea.
Kasat Lantas Polres Jeneponto AKP Morens DN. tidak menampik potensi gangguan saat proses pengangkutan.
Pihaknya menyiapkan skenario buka tutup jalan.
"Kecepatan laju mobil pengangkut itu 20 kilomter per jam, makanya pola angkutnya satu kali per hari jadi total 20 hari pengankutan karena ada 20 titik," ungkap Morens.

"Sekarang sementara proses penggerusan bukit di Karamaka karena jalannya terlalu sempit makanya bukitnya digerus kedalam agar dapat lebih luas, selain itu semua lintasan sudah dapat dilalui," ujar Morens DN.
Turunan menikung Kampung Karamaka berlokasi di desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat.
PLTB Jeneponto dalam proses pembagunan pondasi tiang yang tersebar di empat kecamatan, Binamu, Turatea, Batang dan Tarowang.Pembangunan satu titik pondasi tiang setinggi 135 meter dan baling-baling selebar 62 meter, memakan waktu tiga hari kerja. (TribunJeneponto/emba)