3 Anak Jokowi Tak Tertarik di Politik, Benarkah Bobby Sang Menantu Dipersiapkan Jadi Presiden?
Lantas benarkah suami Kahiyang, Bobby Afif Nasution yang dipersiapkan jadi penerus Joko Widodo di pentas politik Indonesia?
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana memiliki tiga anak. Namun Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep sepertinya tak tertarik terjun ke dunia politik.
Gibran dan Kaesang lebih fokus menekuni industri kreatif.
Kahiyang juga tak punya jejak di dunia politik.

Lantas benarkah suami Kahiyang, Bobby Afif Nasution yang dipersiapkan jadi penerus Joko Widodo di pentas politik Indonesia?
Apalagi Bobby dikenal sebagai salah satu pengusaha dan memiliki saham di perusahaan properti.
Menantu RI-1 dan memiliki sumber daya yang melimpah, Bobby diprediksi tak akan kesulitan jika berkarier di pentas politik.
Ramalan Ki Bintang Alam
Konsultan Spritual Ki Bintang Alam, membaca dan meramal soal pernikahan serta masa depan rumah tangga Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Ki Bintang perkirakan kedua pasangan ini diramalkan bakal cepat punya momongan.
Ki Bintang mengatakan, pemilihan tanggal pesta pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni 8 November 2017, sangat tepat.

"Pernikahan Kahiyang menurut perhitungan Jawa, semuanya bagus. Waktunya bagus, alam pun membaca, semuanya sudah bagus, hitungannya bagus," ujar Ki Bintang Alam saat diwawancara TribunWow.com, Selasa (7/11/2017).
Ki Bintang mengatakan, Kahiyang dan Bobby adalah pemilik shio kambing, berdasarkan tahun kelahiran keduanya, yakni 1991.
"Pesan buat Kahiyang dan Bobby, sebaiknya mereka saling menjaga emosi. Soalnya dilihat dari shio mereka, keduanya merupakan shio kambing, tipe orang yang mudah diadu.”
“Ya saran saya, jangan dengarkan omongan orang secara sepihak, sebaiknya Kahiyang dan Bobby lebih membuktikan mereka lebih baik dari yang lain.”
"Bobby akan sukses jika bisa kerjasama dengan Kahiyang, Bobby ini tipe orang yang berani, sehingga gerak Bobby harus diimbangi dengan kehadiran Kahiyang yang mengontrol," ujar Ki Bintang.
Ki Bintang memperkirakan, rumah tangga Kahiyang dan Bobby, akan berjalan mulus.
"Kalau ada pertikaian itu, ya pertikaian biasa."
Menurut perhitungan tanggal lahir hingga hari pernikahan, lanjut Ki Bintang, rumah tangga Kahiyang dengan Bobby akan langgeng.
"Jadi prediksinya Kahiyang dan Bobby langgeng," ucap Ki Bintang Alam.
Ki Bintang menilai, karakter Bobby dan Kahiyang bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing.
"Bobby itu orang yang pintar tapi agak sembrono, ia mudah memutuskan sesuatu, padahal sasarannya belum jelas. Nah hal itu bisa dikendalikan oleh Kahiyang, sehingga mereka nantinya bakal sejahtera," katanya.
Kahiyang diramalkan akan lebih dominan dibanding Bobby.
Alasannya, kata Ki Bintang, Bobby tipe orang yang pendiam, tapi pintar.
"Kahiyang merupakan tipe sedikit manja, tapi ia juga pintar," ujarnya.
Soal momongan, kata Ki Bintang, pasangan ini tak perlu menunggu lama. "Ya mungkin tiga bulan Kahiyang sudah hamil nantinya."
"Saya melihat Jokowi juga ingin segera memiliki cucu. Saat ini kan masih satu, jadi kalau nambah cucu, bakal tambah bahagia," ungkapnya.
Terkait masa depan pasangan tersebut, kata pria yang praktik di Jakarta Timur itu, Kahiyang bisa mendapat semua yang diinginkan.
"Kahiyang itu bisa mendapatkan semua yang ia inginkan, dengan syarat tidak mengikuti emosinya."
Apakah Bobby akan terjun ke dunia politik?
Ki Bintang Alam menyebut jika Bobby sepertinya tidak tertarik menggeluti dunia politik.
"Soal berkecimpungnya Bobby di dunai politik, sepertinya tidak akan terjun, Bobby merupakan tipe orang yang lebih suka menggeluti bisnis, dan saya lihat lebih bersinar jika jadi pengusaha," ungkapnya.
Seperti diketahui, Bobby saat ini menjadi Direktur Marketing Takke Group.
Putra Erwin Nasution ini juga memiliki saham sebesar 10-20 di perusahaan tersebut. Sangat memadai sebagai bekal terjun ke dunia politik Indonesia yang dikenal berbiaya mahal.
Well, publik akan menunggu beberapa bulan ke depan apakah ramalan Ki Bintang ini salah soal karier Bobby di pentas politik.
Berawal dari Kampus, Ternyata Bobby Keturunan Raja Tapanuli
Hubungan Kahiyang dan Bobby bermula dari teman kuliah pasca sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB)
Keduanya mulai menjalin hubungan semenjak 2015.
Pesta penikahan keduanya akan digelar dua kali, 8 November di Solo dan 25 November di Medan.
Banyak yang bertanya-tanya tentang latar belakang Bobby Nasution.
Bobby terlahir dengan darah Mandailing, Sumatera Utara yang kental.
Pria ini juga merupakan putra dari almarhum Erwin Nasution yang merupakan mantan Direktur Utama PTPN IV.
Namun, ada hal yang mengejutkan dari pria berumur 26 tahun ini.
Bobby Nasution ternyata keturunan raja dari Tapanuli Selatan.
Dilansir dari berbagai media akhirnya diketahui garis keturunan Bobby.
Ternyata Bobby merupakan keturunan ketujuh dari Raja Gunung Baringin Nasution Mandailing Natal Penyabungan Timur.
Para raja adat dan beberapa keluarga dari orang tua Bobby di Kampung Gunung Baringin siap untuk mengikuti rangkaian pesta adat.
Tujuan pesta adat adalah untuk memberikan gelar kehormatan kepada calon mempelai pengantin.
Pemegang Saham Perusahaan Properti
Publik mulai mengetahui satu per satu latar belakang calon menantu Presiden RI Joko Widodo, Bobby Afif Nasution.
Tak lama lagi, Bobby akan resmi menjadi menantu RI-1 setelah mempersunting putri tunggal Jokowi-Iriana, Kahiyang Ayu.
Banyak yang penasaran apa pekerjaan Bobby.
Ternyata Bobby bergabung di sebuah perusahaan properti besar di Indonesia, yakni Takke Group.

Direktur Marketing Takke Group Bobby Nasution (tengah), menjawab Kompas.com terkait kepemilikan saham di Takke Group, usai seremoni tutup atap apartemen Gardenia, di Bogor, Kamis (18/9/2017). (Hilda B Alexander/Kompas.com)
Di sana Bobby menempati posisi sebagai direktur marketing. Bahkan ia sekaligus tercatat sebagai pemegang saham yakni kepemilikan sekitar 10-20 persen.
Bobby berkisah, dia mengenal Takke Group dan Lauren melalui ayahnya, Erwin Nasution.
Pertemanan sang ayah dan Lauren ini membawa Bobby terjun ke dunia properti.
"Jadi, sebelum bergabung dengan Takke Group, saya sudah lebih dulu berbisnis properti pada 2011. Awalnya renovasi rumah untuk dijual kembali. Lalu bangun satu dua, hingga terlibat dalam proyek Malioboro City di Yogyakarta," papar Bobby.
Setelah dirasa cukup pengalaman, dia kemudian bergabung dengan Takke Group pada November 2016.
Bidik kelas menengah
Menyadari kelas menengah di Indonesia, khususnya Jadebotabek yang terus berkembang dan memiliki kemampuan finansial untuk membeli hunian, Takke Group akan konsisten membangun properti untuk kelas ini.

Ke depan, setelah menyelesaikan Kemang View, Metro Galaxy dan Gardenia Bogor, Takke Group yang memiliki cadangan lahan 2,5 hektar akan mengembangkan properti serupa dan juga perkantoran.
Direktur Marketing Takke Group Bobby Nasution (tengah), menjawab Kompas.com terkait kepemilikan saham di Takke Group, usai seremoni tutup atap apartemen Gardenia, di Bogor, Kamis (18/9/2017). (Hilda B Alexander/Kompas.com)
"Bonus demografi ini yang kami jadikan peluang sebagai pasar potensial hunian. Apalagi saat ini yang beli Gardenia adalah end user sekaligus investor. Mereka membeli untuk ditempati atau menyewakannya kembali," tuntas Bobby.
Siapa Takke Group?
Nama pengembang ini memang belum sementereng raksasa-raksasa properti lainnya macam Ciputra Group, Pakuwon Group, dan Agung Podomoro Group.
Namun di balik senyapnya aktivitas publikasi mereka, sudah ada beberapa properti yang patut dicatat.
Antara lain, apartemen Kemang View dan Metro Galaxy di Bekasi, serta sejumlah perumahan tapak seperti Cimanggis Permai.
Jika dikumulasikan, jumlah properti yang telah mereka bangun sebanyak 8.000 unit.
"Total nilai proyek tersebut kami perkirakan sekitar Rp 2 triliun," cetus Barlim.
Selain Gardenia Apartment yang menelan investasi Rp 600 miliar, Takke Group saat ini masih memasarkan 300 unit sisa apartemen Kemang View, dan 20-an unit Cimanggis Permai.
Pembangunan seluruh proyek ini dilakukan secara paralel dengan percepatan untuk mengejar target serah terima kunci kepada konsumen.
Takke Group, pengembang apartemenGardenia mencetak penjualan 700 unit dari total 1.539 unit, hingga pertengahan September 2017.
Meski kondisi ekonomi masih lesu dan pasar properti belum pulih, penjualan apartemen yang berada di wilayah utara Kota Bogor ini tercatat 10 hingga 15 unit per bulan.
Direktur Takke Group Barlim Wisnu Aji menuturkan, untuk apartemen kelas menengah, kondisi makro tidak terlalu berpengaruh.
"Buktinya kami masih bisa jualan dengan harga yang terus naik dari tahun ke tahun," tutur Barlim menjawab KompasProperti, saat temu media di Marketing Gallery, Bogor, Kamis (28/9/2017).
Sejak dipasarkan pada 2014 lalu, harga apartemen mengalami kenaikan signifikan. Dari sebelumnya Rp 9 juta per meter persegi, saat ini sudah berada pada level Rp 15 juta per meter persegi untuk tipe terkecil 20 meter persegi.
"Kami targetkan, pertengahan 2018 sekitar Mei atau Juni sudah selesai konstruksinya. Mulai akhir 2018 bisa serah terima secara bertahap," kata Barlim. (tribun-timur.com/Mansur AM)