Ustadz Felix dan Abu Janda Debat Soal Bendera Rasulullah, Ternyata Ini Yang Benar Versi Kiai Ini
Turut hadir mususi Ahmad Dhani, pengamat politik Rocky Gerung, anggota DPR RI Komarudin Watubun.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Mansur AM
Jadi? Kalau ISIS dan HTI yang setiap saat mengibarkan Liwa dan Rayah, apakah mereka mau perang terus? Kok ke mana-mana mengibarkan bendera perang? “Kalau dianggap sebagai bendera negara khilafah, kita ini NKRI, sudah punya bendera Merah Putih. Masak ada negara dalam negara? Kalau itu terjadi, berarti makar!” tegasnya.
Lalu bagaimana status hadits soal bendera ini?
Menurut Gus Nadir, hadits riwayat Thabrani dan Abu Syeikh yang bilang bendera Rasul hitam dan panjinya putih, itu dhaif.
Riwayat Thabrani ini dhaif karena ada rawi yang dianggap pembohong yaitu Ahmad bin Risydin.
Bahkan kata Imam Dzahabi, dia pemalsu hadits.
Lalu, riwayat Abu Syeikh dr Abu Hurairah itu juga dhaif, karena kata Imam Bukhari, rawi yang namanya Muhammad bin Abi Humaid, itu munkar.
Kemudian riwayat Abu Syeikh dari Ibn Abbas haditsnya masuk kategori hasan, bukan sahih.
Riwayat lain bendera Rasul yang warnanya hitam atau putih atau kuning atau merah, itu tidak ada tulisan apa-apa.
“Katakanlah ada tulisannya, maka tulisan khat jaman Rasul dulu beda dengan yang ada di bendera ISIS dan HTI. Jaman Rasul tulisan Alquran belum ada titik dan khatnya, masih pra Islam yaitu khat kufi. Makanya, meski mirip, bendera ISIS dan HTI itu beda khatnya. Kok bisa? Padahal sama-sama mengklaim bendera Islam? Itu karena rekaan mereka saja,” tandas Gus Nadir.
Jadi, Tidak ada contoh otentik dan sahih tentang bendera Rasul itu seperti apa. Itu rekaan orang-orang ISIS dan HTI berdasarkan hadits-hadits yang tidak sahih.
“Intinya, jangan mau dibohongi sama bendera Islam-nya HTI dan ISIS. Perkara ini bukan masuk kategori syari’ah yang harus ditaati. Selesai,” pungkasnya.(*)