Bangunan Ambruk, Kejati Segera Panggil PPK Pembangunan Stadion Barombong
TP4D Kejati Sulselbar berencana mengambil keterangan PPK, tidak lain igin mengetahui sejauh mana progress pelaksanaan proyek Stadion Barombong
Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Sulawesi selatan dan Barat tengah menjadwalkan pemanggilan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan stadion Barombong.
Pemanggilan ini pasca ambruknya salah satu segmenr tribun dibagian selatan Stadion Barombong, Sabtu (2/12/2017) kemarin. Proyek Stadion yang terletak di kelurahan Barombong, kecamatan Tamalate, Makassar itu ambruk saat proses pengecoran.
"Tim TP4D dalam waktu dekat ini bakal mengundang pihak PPK proyek tersebut," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulselbar Salahuddin kepada wartawan.
TP4D Kejati Sulselbar berencana mengambil keterangan PPK, tidak lain igin mengetahui sejauh mana progress pelaksanaan proyek Stadion Barombong pasca-ambruknya tribun penonton dibagian selatan Stadion.
Sementara Kadis Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel Sri Endang Sukarsi mengaku sudah meminta kepada pelaksana atau kontraktor yang mengerjakan untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan site plan dan rampung sesuai target.
Jik saja tidak sesuai site plan dan tak selesai sesuai target, Sri mengaku terpaksa tidak akan membayar kontraktor tersebut. Adapun kontraktor yang mengerjakan proyek ini yakni PT Usaha Subur Sejahtera.
Perusahaan ini memenangkan tender tahun 2017 dengan pagu Rp 46 miliar lebih khusus untuk tribun selatan. "Kalau tidak sesuai target, ya saya pastikan tidak akan membayar kontraktornya. Untuk apa kalau kerjaan mereka tidak rampung, ini kan bisa berdampak hukum," katanya, Minggu (3/12).
Terkait dengan teknis anggaran, Sri ennggan membeberkan kepada Tribun, ia berdalih tidak menghafal jumlah anggaran proyek tersebut. Pasca ambruknya proyek ini, Sri telah menginstruksikan kepada semua yang terkait untuk tetap melanjutkan proyek hingga selesai.
Tak hanya itu, mantan Kabiro Napza Pemprov Sulsel ini menyebutkan bahwa dirinya juga telah mengecek langsung proyek itu hingga larut malam. "Saya sudah cek disana dari jam 10 malam hingga jam 2 subuh disana. Saya tanya semua disana tetap bekerja dengan baik dan sekarang saya minitor terus aktivitas disana," katanya.
Sri menjelaskan informasi awal yang diterima dilapangan, insiden ini terjadi karena adanya masalah teknis berupa pengaruh cuaca terhadap penyangga konstruksi.
"Tiang penyangga kena hujan dan angin selama beberapa hari, sehingga kekuatan atau ketahanannya dapat menurun. Tapi saya tegaskan itu terjadi karena faktor cuaca, walaupun waktunya sempit kita tetap optimis bisa mencapai target yg telah ditetapkan sesuai waktunya" katanya.
Lanjut Sri, proyek ini diketahui bukan roboh atau ambruk secara keseluruhan tetapi, hanya terjadi kerusakan pada 1 segmen dan membuat segmen didekatnya sedikit terganggu.
Terkait ini, ia telah menegaskan kepada kontraktor untuk secepatnya diperbaiki. Bahkan Sri menarget yang rusaknini diperbaiki dalam 2 hari ini dengan kordinasi dengan konsultan.(*)