PSM Makassar
Hamka Hamzah Minta Syamsul Bertahan Satu Musim Lagi di PSM
Pada postingan tersebut Sadat mengunggah foto dirinya dengan latar belakang dinding dengan walpaper raksasa foto Hamka Hamzah dan Syamsul
Penulis: Alfian | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Hamka Hamzah terang-terangan meminta Syamsul Chaeruddin mengurungkan niatnya hengkang dari PSM Makassar musim kompetisi tahun depan.
Hal itu ia sampaikan secara tegas melalui komentarnya di postingan akun Instagram Sekretaris Jenderal (Sekjend) Red Gank, Sadat, Sabtu (18/11/2017) lalu.
Pada postingan tersebut Sadat mengunggah foto dirinya dengan latar belakang dinding dengan walpaper raksasa foto Hamka Hamzah dan Syamsul Haeruddin.
Sadat menyertakan caption,"gantungkanlah sepatu kalian di PSM Makassar karena kalian adalah kapten sejati kami," tulisnya.
Hamka pun ikut mengomentari postingan tersebut dengan menulis, "Semoga 08 masih bisa satu musim lagi."
Angka 08 identik dengan nomor punggung Syamsul selama ini saat membela PSM.
Sebelumnya diketahui Suami Ika KDI itu memohon pamit tak berseragam skuat Ayam Jantan dari Timur lagi usai laga terakhir Liga 1 Indonesia 2017 kontra Madura United, Minggu (12/11/2017).
Awalnya Syamsul dianggap akan gantung sepatu mulai musim ini, namun ternyata pemain yang membela PSM sejak tahun 2001 itu mengungkapkan bahwa dirinya akan terus bermain, meski nantinya harus berpindah ke klub lain.
Baca: Dari Kapten Semenit Hingga Upacara Penghormatan, Ini 5 Momen Menarik Syamsul Chaeruddin di Liga 1
Disinyalir, mantan gelandang Timnas Indonesia itu tak masuk dalam skema skuat PSM besutan Robert Rene Alberts musim depan.
Hal ini didasari pada kesempatan bermain yang sangat minim pada musim kompetisi sebelumnya.
Desakan agar Syamsul Chaeruddin bertahan di PSM juga datang di pentolan suporter.
Ocha Alim Bahri, Presiden The Macz Man berharap Syamsul untuk bisa bertahan semusim lagi bersama PSM "Kami harapnya begitu, Syamsul bisa berseragam PSM dan membawa juara musim depan," jelasnya
Cerita Syamsul Chaeruddin Rela Tak Angkat Tropi ISL Bersama Sriwijaya Demi PSM
Soal kecintaan dan kesetiaan terhadap skuat Ayam Jantan dari Timur, kemungkinan besar tak ada yang melampaui Syamsul Chaeruddin sebagai pemain. Meski sempat meninggalkan PSM dan berlabu di Persija Jakarta dan Sriwijaya FC, namun ia tak pernah sekalipun ingin dimainkan saat menghadapi PSM.
Klub terakhir yang dibelanya selain PSM yakni Sriwijaya FC yang bahkan mengangkat tropi juara Indonesia Super League (ISL) tahun 2012 lalu. Saat itu Syamsul bergabung pada putaran pertama.
Namun nasib berkata lain, jika pemain yang identik bernomor punggung 8 itu tetap bertahan untuk putaran kedua, maka itulah kali pertama ia mengangkat piala kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia selama karirnya.

Hanya saja, Syamsul bercerita bahwa keputusannya saat itu tak perlu disesalkan. Lantaran tekad dan kebulatan hatinya tetap untuk PSM.
Suami dari Ika KDI itu menceritakan bahwa pada saat putaran pertama ISL 2012 usai ia mendapat telepon secara mendadak. Telepon yang dimaksud tak lain dari sang Ketua Umum PSM kala itu, Sadikin Aksa.
Ia diminta untuk kembali ke PSM yang kala itu bergabung di kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Dengan mantap dan tanpa pikir panjang Syamsul pun mrnyanggupi permintaan itu.
"Hati tetap PSM, dapat panggilan begitu meskipun saya tahu resikonya tapi saya pilih untuk pulang," tuturnya.
Syamsul menceritakan kepergiaannya dari Sriwijaya FC kala itu secara sembunyi-sembunyi. Ia meninggalkan mess pemain dan terbang langsung ke Makassar pada subuh hari.
"Saya sudah ditelepon-telepon sama manejemen Sriwijaya waktu itu tapi saya nekat. Bahkan sebagian pakaianku tidak saya bawa," ungkapnya.
Selain karena kecintaannya terhadap PSM, Syamsul juga nekat tinggalkan Sriwijaya lantaran adanya dukungan dan jaminan dari Sadikin Aksa kala itu. Dan setelah itu Syamsul pun tetap berada di skuat Ayam Jantan dari Timur hingga Liga 1 Indonesia 2017 ini.
Hingga akhir musim, Syamsul pun menyatakan pamit dari PSM. Belim ada pernyataan khusus apakah kalimat pamit lantaran pensiun atau memilih berkarir di klub lain.