Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akhirnya, Murid SD 26 Pulau Sapinggang Liukang Tangayya Sekolah Lagi

Alhamdulillah kepseknya sudah membuka sekolah dan aktivitas belajar sudah berjalan sepekan.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Hasriyani Latif
munjiyah dirga/tribunpangkep.com
Aktivitas belajar mengajar di SD 26 Pulau Sapinggang, Desa Tampaang Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) lancar sepekan ini. 

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, Munjiyah Dirga Ghazali

TRIBUNPANGKEP.COM, LIUKANG TANGAYYA - Aktivitas belajar mengajar di SD 26 Pulau Sapinggang, Desa Tampaang Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) lancar sepekan ini.

"Iya sudah dipanggil kepseknya menghadap ke pak wakil bupati dan Dinas Pendidikan Pangkep. Alhamdulillah kepseknya sudah membuka sekolah dan aktivitas belajar sudah berjalan sepekan," kata orangtua murid, H Yusuf dikonfirmasi TribunPangkep.com, Kamis (16/11/2017).

Ia menuturkan, anaknya begitu riang gembira menyambut sekolah yang beberapa pekan lalu ditutup karena kepala sekolah, Muhtar dan guru-gurunya tidak masuk.

"Anak saya itu pagi sekali bangun dan pergi sekolah karena adami pemberitahuan kalau sekolahnya sudah terbuka. Mereka berkumpul ramai-ramai pergi ke sekolah bersama teman-temannya," katanya.

Baca: Begini Curhat Murid SD 26 Sapinggang Pangkep, Ingin Belajar Tapi Sekolah Ditutup

Baca: Gegara Telantarkan Murid, Tunjangan Kepala SD 26 Sapinggang Terancam Dihentikan

Ia berharap kepala sekolah dan guru terus membuka sekolah tersebut dan tidak lagi menelantarkan para muridnya dengan cara mengunci sekolah.

"Tentu saya senang lihat sekolah anak terbuka kembali. Ini bukan karena sudah ditegur kepsek dan gurunya baru mau buka sekolah tapi ini jadi pembelajaran kalau peran dan tugas kepsek di kepulauan itu sangatlah berarti bagi pendidikan anak-anak kami," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (3/11/2017) orangtua murid SD 26 Sapinggang, Kecamatan Liukang Tangayya, Kabupaten Pangkep, Sulsel mengeluh karena sudah dua pekan anaknya tidak ke sekolah.

Selama dua pekan itu, puluhan murid terlantar dan tidak melakukan aktivitas belajar seperti biasa. Hal itu lantaran sekolah terkunci, kepala sekolah tidak berada di pulau dan guru tidak datang mengajar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved