Pedagang Pasar Sentral Makassar Enggan Pindah, Tim Relokasi Hanya Bongkar Lapak Kosong
Dari 163 lapak pedagang di sekitar Jl Agus Salim, hanya beberapa lapak kosong yang dibongkar, sisanya masih tetap berjualan seperti biasa.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Relokasi Pedagang Pasar Sentral mulai membongkar lapak pedagang yang berlokasi di Jl H Agus Salim Makassar, Senin (13/11/2017).
Meski demikian, tim gabungan yang terdiri dari PD Pasar Makassar Raya, Polres Pelabuhan, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, dan lain-lain tak membongkar semua lapak.
Dari 163 lapak pedagang di sekitar Jl Agus Salim, hanya beberapa lapak kosong yang dibongkar, sisanya masih tetap berjualan seperti biasa.
Pembongkaran total tak dilakukan karena para pedagang masih enggan direlokasi dengan berbagai alasan, salah satunya adanya ketidakcocokan harga pedagang resmi dengan pihak Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) selaku pengembang.
Dirut PD Pasar Makassar Nuryanto G Liwang mengatakan tak tahu pasti kapan relokasi yang telah lama direncanakan ini akan selesai.
"Relokasi ini karena kepentingan jalanan, tapi kita belum tahu sampai kapan relokasi, bergantung kondisi, kita tidak bisa memperhitungkan. Jadi prioritas kita Jl Agus Salim, kita akan mulai dari sini," katanya saat ditemui di Padar Sentral.
"Yang sudah kosong itu sudah pasti dibongkar, yang lain belum bisa pastikan, yang pasti negosiasi kita di PK5 mereka bersedia pindah dari tempatnya," kata dia menambahkan.
Terkait polemik harga lods di New Makassar Mall yang membuat pedagang enggan pindah , Nuryanto mengatakan hal tersebut bisa tetap dibahas selanjutnya, namun para pedagang tetap harus direlokasi.
"Kesepakatan harga di luar dan di dalam (New Makassar Mall) kan sama saja penyelesaiannya. Makanya karena kepentingan akses jalanan, kita minta pindah saja ke dalam kemudian tiga bulan waktu untuk menyelesaikan persoalan harga ini," kata dia.
"Artinya bukan persoalan menolak atau tidak soal harga ini, tapi persoalan harga wajar atau tidak. Kalau saya tidak salah Dirut sebelumnya sudah mengeluarkan SK harga kemudian nanti dirumuskan lagi, kalau misalnya posisinya bagus dan strategis, pasti beda harganya dengan yang tidak bagus," tambahnya.
Nuryanto mengklaim hampir semua pedagang sebenarnya siap direlokasi, hanya ada persoalan pedagang resmi yang masih mempermasalahkan harga.
"Itu yang terjadi. Sementara kalau kita hanya mempersoalkan harga terus itu tidak akan menyelesaikan masalah," pungkasnya.
Setudaknya terdapat 163 lapak pedagang yang akan direlokasi dari Jl Agus Salim.
14 di antaranya adalah pesagang resmi yang akan dipindahkan ke Bew Makassar Mall, dan sisanya pedagang kaki lima akan direlokasi ke bekas ruko Blok B Pasar Sentral. (*)